Eleven

10K 1.3K 36
                                    

Setelah berpikir panjang,akhirnya Nana memutuskan untuk pergi duluan dari base sekitar pukul empat pagi

Dia tak mau ada yang melihatnya kemudian menjadi salah paham

Jeno memaklumi hal itu,karena sejujurnya dia pun bingung ingin meresponnya seperti apa

Jadi setelah kepergian Nana dia hanya duduk diam diruangannya

"Jeno!" Terdengar Yangyang memanggilnya

Dia membuka keras pintu ruangan itu,mendapati Jeno duduk santai disana

"Siapa orang dibawah itu?!"tanya Yangyang langsung

"Urus dia. Jangan bunuh dulu dan jangan biarkan dia kabur"hanya itu penjelasan Jeno

Jeno melangkah keluar dari ruangan itu,menyisakan Yangyang diam disana dengan banyak pertanyaan

Sedangkan Jeno sendiri pergi kekamarnya dan bersiap untuk pergi kerumah Nana.

Masih berpikir apa yang membawa Nana kesini dan apa yang ingin dia tunjukan

Jeno banyak membuat dugaan. Mungkin Nana mengetahui rencana Jhonny atau mungkin Jhonny justru melibatkan Nana untuk menjatuhkan Jeno.

Dia tak yakin.

Tapi jika memang menyangkut Nana, sulit untuk menahan amarah.

__••__

Jaehyun sedang sarapan dengan neneknya, dia sudah lengkap dengan setelan nya untuk pergi bekerja

"Kau punya jadwal apa hari ini Jae?"tanya Neneknya

"Hanya ada dua operasi. Shift ku berakhir sore nanti. Tidak akan lama"balasnya sambil tersenyum

"Kau sudah hubungi Nana?"

"Tiba tiba? Tentu saja belum."

Neneknya berdiri mengangkat piring yang sudah kosong,"entahlah,perasaan nenek tidak enak" lalu berjalan menuju sink

Jaehyun hanya diam,pasalnya kemarin Taeyong menceritakan apa yang dia temui disana, dan itu sama sekali bukan hal yang baik

Dia paham seberapa berkuasanya Jeno dan betapa banyaknya orang yang ingin menjatuhkannya.

Tapi beda cerita jika menyangkut Nana. Jeno akan menjadi sangat lemah.

"Baiklah akan ku telpon dia nanti"

__••__

Nana membuat dua cangkir kopi, untuknya dan untuk Jeno.

Jeno duduk sendiri di ruang tamu. Dia sudah sampai lima menit yang lalu.

"Kau pasti tahu aku hanya punya kopi"kata Nana yang datang dari dapur sembari membawa dua cangkir kopi

Jeno mengangguk,"aku tahu" jawabnya singkat

Setelah Nana duduk dan meletakkan kopi Jeno langsung bertanya
"Jadi, apa yang ingin kau tunjukkan?"

Nana menyeruput kopinya perlahan,"semenjak Jhonny datang ke kota, aku merasa ada yang aneh."

"Aneh seperti apa?"

"Kau tahu,banyak yang menguntitku. Tapi aku tak memperdulikan hal itu. Kecuali untuk beberapa hari ini. Dan itu terasa sangat tidak nyaman"keluh Nana

Dia menarik nafas sejenak,"tentu bukan hanya itu alasanku. Aku tidak datang untuk mengadu padamu. Tapi hal kecil itu,sangat mengganggu" lanjutnya

"Karena itulah aku memanggilmu. Sebentar,akan ku ambilkan" Nana berdiri,berjalan menuju lantai dua,mungkin ke kamarnya

MA(wi)F(e)IA:NoMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang