Twenty three

7.6K 1.1K 33
                                    

"Iya sebentar.."Nana menuruni tangga mendengar ada yang mengetuk pintu rumahnya

Dia melirik jam dinding.

17.21

Terlalu sore untuk orang bertamu, dan terlalu cepat untuk Jeno pulang.
Artinya ada orang lain

Dia membuka pintu,"ya? Kau mencari siapa?"

Pria didepan pintu menunjuk Nana,"mencarimu"

Nana kelihatan bingung,"apa kita pernah bertemu?"

Pria itu mengangguk,"map merah?"

"Oh! Kau pria itu?"

Taeil mengangguk,"ya.. itu aku"

"Lalu ada apa kau datang kemari? Oh dan apakah Jeno mengampunimu?"

Taeil melihat sekitar,"bisa kita bicara didalam?"

Nana menepuk dahinya,"aku lupa! Maafkan aku.. silahkan masuk"dia membuka pintu lebih lebar mempersilahkan Taeil masuk

Respon pertama saat masuk hampir sama dengan yang lainnya,"wah.." melihat senjata Nana yang terpajang

"Mari duduk"Nana lebih dulu duduk disofa

Taeil mengikutinya,masih dengan mulut terbuka lebar karena kagum.

"Baiklah.. sekarang katakan padaku,ada apa kau datang kemari?"tanya Nana

Sadar dari lamunannya,Taeil memandang Nana.
Dia menceritakan bagaimana Jeno membiarkan dia lolos dengan syarat.

"Mata-mata? Hm.. idenya bagus juga"respon Nana

Taeil mengangguk,"dan aku punya pertanyaan untukmu"

"Apa itu?"

"Di Samoyed.." dia menjeda kalimatnya, "juga ada mata-mata bukan?"

Nana tidak tampak terkejut,"aku tak bisa mengatakan ya, tapi juga tak bisa berkata tidak. Lihat sekelilingmu nak, tak ada yang tak mau uang, jika kau dibayar untuk itu tentu kau tak akan menolak. Bukan begitu?"

"Jeno menjanjikan perlindungan bagiku, tapi aku tak tahu kapan harus berhenti. Aku harus mencari tahu mata-mata di Samoyed,sebelum dia melaporkanlu pada Jhonny"kata Taeil serius

"Oh Taeil.. hal seperti itu sangat mudah diatasi"jawab Nana santai

Nana duduk bersandar,"aku punya misi, membersihkan nama Samoyed yang Jhonny nodai dan menjamin dia tidak mencampuri bisnis Samoyed lagi. Dan kurasa aku bisa membantumu jika kau juga mau membantuku"

"Apa yang bisa kubantu?"tanya Taeil bersemangat

Nana menyeringai,"tak banyak.. atur pertemuanku dengan Jhonny"

__••__

"Jen.. apa kau benar mempercayainya? Maksudku dia bisa saja berbohong"kata Yangyang

"Dia takut saat ada yang ingin melaporkannya pada Jhonny. Terbukti dengan jelas,bahwa dia benar disisi kita"balas Jeno

"Dan bagaimana dengan mata-mata diSamoyed?"tanya Yangyang

Jeno diam sebentar,"biar itu kita urus nanti. Banyak hal yang harus dilakukan, dan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan"

"Dan jika dia membocorkan semuanya pada Jhonny?"

Jeno menatap Yangyang,"membocorkan apa? Apa kita punya rencana untuk melenyapkan Jhonny? Tentu tidak. Untuk apa takut?"dia menggeleng pelan

"Tentang pekerjaan, klien, transaksi, dan lain lain. Dia bisa membocorkan itu. Kita harus mencari tahu nya Jeno"kata Yangyang, kali ini dengan lebih mendesak

MA(wi)F(e)IA:NoMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang