"Jika dia kembali nanti akan kupukul kepalanya agar otaknya berfungsi dengan baik"Doyoung mengomel
Doyoung,Taeyong,Jaehyun dan Jeno sedang berada disebuah ruangan. Ruangan persiapan sebelum menikah.
"Aku juga heran padamu. Kenapa kau membiarkannya pergi bekerja? Ini hari pernikahan kalian! Astaga"kata Doyoung lagi
Ya,Hari ini adalah hari pernikahan Nana dan Jeno.
Tapi Nana sedang pergi bekerja. Dia tak ingin menolak karena ini permintaan dari klien langganan.
Dan dia berjanji akan kembali satu jam sebelum acara dimulai, tapi hingga sekarang tidak terlihat batang hidungnya."Kalaupun aku tidak memberi ijin,dia pasti tetap akan pergi"balas Jeno
Mereka semua sudah bersiap,sudah memakai setelan, tapi terlihat tidak ada karisma karena kecemasan yang ditimbulkan oleh Nana
Taeyong juga panik,tapi dia lebih fokus untuk menelpon Nana dibanding Doyoung yang hanya mengomel tanpa henti.
Tiba-tiba Yangyang masuk kedalam ruangan,"dia sudah diperjalanan.. tenanglah kawan kawan"
"Dari mana kau tahu?"tanya Doyoung
"Aku baru selesai bicara dengannya"balas Yangyang sambil mengangkat ponselnya
Taeyong berdiri,"ya! Dia mengangkat telponmu tapi dia tidak mengangkat telponku? Wahh"
Jaehyun menarik Taeyong duduk,sambil mengelus punggung Taeyong yang emosi. Sesekali dia tertawa melihat teman temannya panik.
"Dia yang menelponku. Agar kalian tidak panik"jawab Yangyang
"Apa apaan itu?! Astaga ini bisa membuatku stres!"
Tak lama terdengar suara mobil jeep berhenti, mereka mengintip dijendela dan benar saja itu adalah orang yang mereka tunggu
"Hallo, maaf aku terlambat— akh! Sakit"
Dan Doyoung benar benar memukul kepalanya,"rasakan itu!"
Taeyong berjalan mendekat,"Na, kau sangat membuat kami khawatir! Dari mana saja kau??"
Nana hanya tersenyum,dia berjalan menuju Jeno,mengecup bibirnya sebentar,"apa mereka benar benar marah?"
Jeno mengangguk,"Mhm, kenapa kau bau terbakar?"tanya Jeno
Nana bangkit,"karena itulah aku terlambat! Bajingan itu sepertinya tahan api, aku sulit membuatnya mati"
Jaehyun menggeleng,"sempat sempatnya kau berpikir begitu"
"kau bersiap saja.. dan lebih baik kau mandi, kau bau daging panggang"kata Yangyang
Nana tersenyum lebar,"baiklah!"
__••__
Hendery menutup bagasi mobilnya setelah selesai meletakkan beberapa barang.
Didepan sana Yooa sedang berpelukan dengan orang tuanyaYa,mereka benar benar akan pergi dari Marine hari ini.
Hendery tersenyum ketika Yooa dan orang tuanya berjalan mendekat.
"Jaga dia baik baik Hendery"kata Sang ayah
Hendery mengangguk,"dengan segenap hatiku.."
Yooa berpelukkan dengan ibunya,"datanglah berkunjung sesekali nak"
Yooa mengangguk dipelukan ibunya,"pasti bu"
Beberapa saat untuk salam perpisahan,akhirnya dia dan Hendery berangkat. Dibelakang mereka orang tua Yooa melambai sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
MA(wi)F(e)IA:NoMin [END]
FanfictionDua kelompok mafia yang bertentangan,bergabung menjadi satu. "Ingin berhenti,tapi aku tak bisa" "Kau segalanya. Ingat itu" #12-nomin(28.06.20) #5-nomin(09.07.20) #14-dream(18.07.20)