Twenty one

7.7K 1.1K 63
                                    

"Ini pesananmu" Winwin menyodorkan sebucket bunga mawar hitam pada Nana

Nana menerimanya dengan gembira,"wah! Terimakasih! Aku menantinya"

Winwin senyum senang, "kuberi agak lebih khusus untuk mu"

"Tak salah aku memilih toko ini.. terimakasih~"balas Nana riang

"Ya ya.. sama sama"

"Em.. bisakah ini menjadi pesananku tiap musim?"

__••__

"Jadi apa rencanamu?"

Jhonny duduk tegak,"plan A dan B. Yang pertama kita rayu Nana untuk berada dipihak kita"

"Lalu?"

"Jika tidak maka kita lakukan plan B, paksa dia ikut dengan kita"jawab Jhonny

Pria itu menaikkan alisnya,"jika tetap tidak berhasil?"

"Lakukan rencana cadangan. Plan C , lenyapkan Nana"

Mengangguk pelan, sang Pria mengambil ponselnya..
"Hallo Yooa.. kami sudah siap"

'Oh, baiklah Dery'

__••__

Taeyong duduk berhadapan dengan Doyoung, mereka berdua diam sejak lima belas menit yang lalu

Menemui fakta bahwa Hendery memang ada sangkut pautnya dengan Nana dan Yooa

"Kita pergi ke Marine saja sekarang"Taeyong hendak berdiri namun ditahan oleh Doyoung

"Bagaimana jika kita salah sangka? Mungkin ada penjelasan"

Taeyong memandang Doyoung,"maka dari itu kita harus mencari tahu kebenarannya. Sejak kapan polisi menjadi pembunuh bayaran Doy?"

"Yooa menyewa Hendery mungkin karena dia memiliki posisi yang tinggi.. bukan Hendery yang melakukannya sendiri"balas Doyoung mencoba untuk terus berpikiran positif

Taeyong mendekat,"buka matamu. Jika kau memang benar ingin percaya semua ini hanyalah salah paham,maka cari tahu. Diam dan duduk disini tidak menghasilkan apa apa"

"Apa kita harus melakukannya? Maksudku, Hendery teman kita"

"Seorang teman tidak menjamin dia bisa setia"lalu Taeyong berdiri

"Lalu bagaimana dengan Nana? Mengapa kau begitu percaya saat kau tahu dia adalah seorang mafia?!"

Langkah Taeyong terhenti,"dia menyebut dirinya anjing Doyoung. Dan anjing tidak pernah berkhianat..."

Doyoung terdiam. Semuanya rumit saat ini.
Beberapa saat yang lalu mereka berdua mengikuti Hendery dan berhenti saat Hendery menuju luar kota, Marine

".. jika kau ingin menyelamatkan temanmu Hendery,maka lakukan sesuatu" lalu Taeyong benar benar pergi dari sana

__••__

Nana berjalan pelan, raut wajahnya sangat ceria. Dia memeluk bucket bunganya erat. Sesekali sambil menyapa orang yang lewat

Menunggu adalah hal yang Nana benci, dan satu minggu bukanlah waktu yang singkat. Jadi Nana sangat senang saat ini.

Dia berjalan sambil bersenandung,kadang dia akan berjinjit pelan sambil melompat lompat.

"Hati hati.. kau bisa jatuh" Nana terhenti saat mendengar itu

Dia mencari sumber suara dan tertuju pada pria yang sedang memegang koran, Jhonny

"Oh hallo Jhon! bagaimana kabarmu?"
sapa Nana

MA(wi)F(e)IA:NoMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang