Twenty four

7.9K 1K 19
                                    

I'm back :)





_______________________________

Duduk dimeja makan, setelah selesai makan malam yang dibuat simple oleh Nana dan Taeyong dibantu sedikit oleh Doyoung,berhubung mereka berbelanja tadi

"Aku lupa kapan terakhir kali rumah ini ramai"kata Jeno

Nana ikut mengangguk,"sedikit tidak nyaman.. tapi sepertinya tidak buruk"

"Aku hanya ingin ini cepat selesai. Apapun kasus yang terjadi disini itu menyangkut teman kami"kata Doyoung

"Seorang temannya berkonspirasi dengan Yooa Jen. Itu yang membawa mereka kesini"jelas Jaehyun

"Namanya Hendery bukan?"tanya Jeno

Taeyong mengangguk,"ya itu namanya. Apa kau tahu sesuatu tentangnya?"

"Seseorang memberitahuku. Mungkin dia itu maksudnya"jawab Jeno

"Taeil?"tanya Nana

Jeno menoleh,"kau tahu?"

"Aku tahu semua orang Jeno"balas Nana

"Jadi apa yang harus kita lakukan?"tanya Doyoung

"Apa kalian pernah menanyakan ini langsung padanya? Pada Hendery?"tanya Jaehyun

Taeyong dan Jaehyun berpandangan,"tidak"

"Pertama, kalian harus bertanya dahulu padanya. Kalian ini polisi, harusnya kalian tahu jika dia berbohong"kata Jeno

"Mungkin itu bisa dicoba.."kata Doyoung

"Lalu selanjutnya?"kata Taeyong

Mereka memandang Taeyong,"setelah kita bertanya,apa yang akan kita lakukan?"sambung Taeyong

"Mari kita perjelas. Apa keinginan kalian?"tanya Jeno

"Kami ingin mengetahui kebenaran. Jika Hendery memang bersalah,maka akan kami adili. Itu tugas polisi"jawab Doyoung

"Maka kita buat kesepakatan. Kita membantu kalian mendapat kebenaran, kalian membantu kami untuk menghentikan Jhonny dengan memberatkan hukumannya dipenjara nanti. Mengenai bagaimana melumpuhkan Jhonny.. biar kami yang berpikir"kata Jeno panjang lebar

Doyoung dan Taeyong mengangguk,"baik kita lakukan"

"Dan kau sepupu.. aku ingin kau ikut dalam misi ini"Nana tersenyum pada Jaehyun

Jaehyun menunjuk dirinya,"aku?!"

"Iya Jay.. polisi ini lebih aman denganmu"kata Jeno

Taeyong kembali bingung. Ada apa dengan Jaehyun dan kota ini sebenarnya?

"Baiklah. Tapi ini yang terakhir"akhirnya Jaehyun mengalah

"Saat itu,kau juga berkata demikian. Dan lihat sekarang.. kau tetap ikut bermain"ejek Nana

"Diam kau"Jaehyun menjitak Nana yang hanya tertawa

"Kita harus membahas ini dengan yang lain"kata Jeno

"Ide bagus. Aku juga ingin bertemu seseorang"jawab Nana

"Taeil berkata ini kasus prioritas Jhonny Nana"Jeno memandang Nana serius

"Jhonny akan berusaha membunuhku. Aku bisa pastikan itu. Setelah aku menolak bergabung dengannya,dia pasti memburuku"kata Nana

"Aku tak akan membiarkan itu terjadi Na"kata Jeno tegas

Nana tersenyum,"tentu saja..."

"..dan aku juga tidak punya rencana untuk kalah"

__••__

"Apa ini Hendery? Kenapa kita masih belum bergerak?!"Yooa nampak marah saat masuk kedalam sebuah ruangan

Hendery berdiri memandang kota dengan secangkir kopi panas ditangannya.
"Sudah kubilang kau diam saja. Secepatnya akan aku lakukan"

"Aku cukup senang mendengar Jhonny mulai bergerak, tapi aku merasa rugi membayarmu mahal tapi tidak ada hasil!"bentak Yooa

Hendery berbalik,"Jhonny bergerak atas perintahku. Kau takkan tahu Jhonny jika tidak melalui aku. Berlaku seperti ini pada perantara.. aku bisa saja membatalkan semuanya"kata Hendery sambil menatap Yooa tajam

"Aku hanya ingin Jeno segera menjadi milikku lagi"kata Yooa

"Katakan padaku Yooa, apa yang membuatmu yakin Jeno akan kembali padamu saat Nana tiada?"

Yooa duduk dikursi,"aku mencintai Jeno lebih dulu. Aku yang lebih dulu mengenalnya. Kami memilik guru yang sama. Karena status sosial keluarga kami,maka kami bersekolah dirumah,khas orang kaya"Yooa mulai bercerita

Hendery mendengarkan,lalu perlahan ikut duduk disana.

"Kami bermain bersama, bahagia bersama. Sampai aku lanjut bersekolah diluar negeri,dan dia tetap di Marine. Aku bermimpi akan kembali bersama dengannya saat kembali. Tapi Nana menghancurkan semuanya. Saat aku kembali Jeno tertawa bersama Nana, dan itu membuat hatiku hancur"

Yooa memandang Hendery,matanya berkaca."jadi aku mengatur semuanya, aku membuat Nana melihat apa yang kami lakukan. Saat Jeno tak sadar akan obat tidur yang kuberi dalam minumannya. Kami tidak pernah bermain bersama, tidak. Itu rencanaku untuk memisahkan mereka."

"Tapi lihat sekarang! Semuanya hilang begitu saja. Aku ingin Jeno yang lama kembali"Dia mulai menitikan airmata

"Hanya karna hal bodoh bernama cinta. Aku bodoh sebodoh bodohnya"

Hendery menghela nafasnya,"apa kau tahu kenapa aku ingin membantumu?"

"Karena aku membayarmu tentu saja.."

Hendery terdiam,"kau tahu Yooa, semua orang pernah bodoh karena cinta. Aku pun begitu, Jeno pun sama. Tapi kau tak bisa bohongi,kekuatan cinta itu memang ada"

"Sama seperti kau yang berusaha membunuh Nana, Jeno pun berusaha melindunginya. Seperti itu dunia bekerja. Harus ada yang menjadi korbannya."jelas Hendery

"Aku tak mau tahu. Apapun halangannya,rencana kita harus berjalan Hendery. Harus"kata Yooa

Hendery mengangguk,"tentu. Tapi aku juga ingin kau membuka matamu, banyak orang yang lebih malang darimu dalam percintaan. Jangan bertingkah kau yang paling tersakiti"

__••__

Taeyong dan Doyoung mengangguk, Jaehyun hanya menggeleng pelan mendengar rencana mereka.

Nana yang selesai menjelaskan nampak senang,Jeno hanya mengangguk singkat.

"Apa kalian yakin ini berhasil?"tanya Jaehyun

Nana menatap Jaehyun,"apakah kau meragukan ku Jae?"

Jaehyun menggeleng,"tidak, hanya saja ini sedikit berbahaya. Untuk mereka"katanya sambil menunjuk Taeyong dan Doyoung

"Kami siap menanggungnya. Kami sudah dilatih untuk saat saat seperti ini"kata Doyoung

Taeyong mengangguk,"harus ada yang menegakkan keadilan"

Nana menunjuk Taeyong,"kau mendengarnya bukan?"

"Lagi pula kami percaya pada kalian"sambung Taeyong disetujui oleh Doyoung

Jaehyun menggeleng,"dasar.."

"Hanya kita yang tahu tentang ini. Pastikan semuanya tetap dalam komunikasi. Dan kita akan menyelesaikan ini"kata Jeno

Nana tersenyum sambil mengangguk, Taeyong dan Doyoung pun sama. Berbeda dengan Jaehyun yang was was, karena pasti ada sesuatu direncana mereka ini..

..ciri khas Jeno dan Nana

______________________________

Alasan si Yooa klise. Tapi alasan se alay itu memang ada.
Cinta itu bersinar terang. Ada yang memakainya sebagai pemandu jalan, tapi ada yang buta karena silaunya:)

Voments~~

MA(wi)F(e)IA:NoMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang