Thiry one

7.5K 1K 36
                                    

"Ya, Jungwoo mulai mempersiapkan nama"kata Lucas dengan ponsel terapit diantara telinga dan bahunya

Dia sedang sibuk menyiapkan kamar untuk bayinya, berhubung Jungwoo akan segera melahirkan sekitar dua atau tiga hari lagi

Dan Nana sedang menelponnya.

'Itu bagus! Apa kau tidak menyiapkan nama?'tanya Nana disebrang

"Tentu saja ada! Aku menyiapkannya sejak lama"balas Lucas senang

'Hahaha kau terdengar sangat bersemangat'Nana tertawa

Lucas ikut tertawa kecil,seketika tawanya terhenti, dia memasang wajah seriusnya.
"Na, tolong hati-hati"

Ada jeda sedikit sebelum Nana menjawab, 'tenang saja. Jika semua berjalan sesuai rencana—dan itu pasti, semuanya akan baik-baik saja'

"Kau harus menjadi Godmother anakku. Jika kau terluka, awas saja"

Nana tertawa, 'baiklah tuan. Aku harus pergi, rencananya akan mulai'

Lucas mengangguk,"semoga berhasil"

'Eng! Kau juga.. semoga berhasil'

Pip!

__••__

Jeno membaca pesan diponselnya, pesan dari Jaehyun.

Jay
Aku akan datang . Akan kujelaskan semuanya.

Dia menanyakan lagi perihal Nana.

Masih banyak yang membuatnya bingung, terutama kalimat 'ada Nana lain dalam dirinya'

Jeno paham, lingkungan bisa mempengaruhi semuanya. Sebelum dia bisa beradaptasi dengan semua ini, dia juga pernah mengahadapi tekanan mental. Berhubungan dengan semua kejahatan disini membutuhkan jiwa yang stabil.

Pekerjaan yang menuntut mereka untuk heartless pada semua target bukanlah hal mudah bagi seorang pemuda berumur 19 tahun waktu itu.

Maka dari itu dia bingung dengan Nana.

Ya Jeno tahu bahwa Nana bukanlah anggota asli Samoyed, dalam kata lain dia tidaklah menjadi anggota karena keturunan seperti Jeno.

Banyak anggota Samoyed yang menjadi anggota berdasarkan keturunan.

Ayah dan Ibu Nana tidak Jeno kenal, dan sebagai anggota Samoyed mustahil untuk tidak Jeno kenal.

Nana sendiri yang tertarik untuk masuk kedalam Samoyed, mungkin kala itu dia kesulitan secara finansial berhubung kakeknya baru saja meninggal

Mengenai itu, mungkin saja ada hubungannya. Mungkin saja dia terpukul akan kakeknya, dan menjadi depresi

Tapi seketika perkataan Jaehyun melintas, 'dia stres berat sejak berpisah denganmu, mengunci diri dikamarnya'

Ataukah semuanya karena Jeno?
Jeno mengubah Nana menjadi seperti itu?

Jika itu benar.. Jeno takut.

Dia takut akan lebih mengubah Nana.
Tapi dia tidak merasa melakukan kesalahan.

"Apa yang kau pikirkan?"
Lamunan Jeno buyar mendengar suara Nana

Dengan bathrobe dia berdiri didepan kamar mandi.

Jeno menggeleng,"hanya beberapa hal"

"Wajahmu sangat serius tadi"jawab Nana

Jeno memandang Nana yang sedang memilih baju dari closet,"apa kau sudah menghubungi Lucas?"

"Mhm, tadi sebelum kau bangun"jawab Nana dari dalam closet

MA(wi)F(e)IA:NoMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang