Twenty nine

7.2K 1K 44
                                    

Yooa memandang kesal pada Hendery. Sudah dua hari sejak teman temannya datang, tapi Hendery tidak ada inisiatif mendatangi mereka

"Kau tak berpikir mereka akan langsung curiga?"kata Hendery kesal

"Justru jika semakin lama kau menemui mereka maka kecurigaan mereka akan lebih besar"balas Yooa tak kalah kesal

"Sudah sudah. Kalian berdebat seperti anak anak"Jhonny memijit pangkal hidungnya

Yooa hanya bisa mendengus kesal.
Dia mendapat firasat bahwa Nana ikut dalam permainan ini.

Dia juga kesal pada Jhonny yang belum bisa menangani Nana
"Lalu kau, kapan akan berhasil membunuh Nana?"

Jhonny memasang wajah marahnya,"aku berusaha sekeras mungkin! Kau tahu hanya dalam waktu dua hari berapa anak buahku mati karena berusaha membunuh Nana?!"

"Kau menyanggupi Jhonny! Jika anak buahmu tidak becus kenapa tidak kau saja yang turun tangan?"balas Yooa sengit

"Dia mafia Yooa. Bodoh jika aku gegabah"

Hendery berdiri didekat jendela,Jhonny duduk dikursinya dan Yooa melipat dadanya kesal.

Lalu seseorang disebrang jalan tersenyum

__••__

Dalam waktu dua hari, Taeyong dan Doyoung tetap tinggal dengan Nana

Jaehyun tak bisa tinggal karena kewajibannya sebagai dokter, sulit mendapat surat izin

Dan juga, sejak dua hari lalu sulit untuk berjumpa dengan Nana dan Jeno

Mereka pergi saat Doyoung dan Taeyong masih tertidur, dan mereka juga pulang dengan Doyoung dan Taeyong yang sudah tertidur

Sudah dua hari juga mereka menunggu kedatangan Hendery

"Apa menurutmu dia tidak akan datang?"tanya Doyoung sambil memeriksa jendela

Taeyong yang sedang sibuk dengan laptopnya hanya menjawab,"saat dia tahu kita ada disini? Tidak mungkin"

Mereka berdua sudah melaporkan kejadian ini dikantor dan mendapat izin untuk menyelidiki. Tentu saja misi rahasia

"Maksudku coba kau lihat sekarang. Sudah dua hari kita menunggu"

Taeyong melirik Doyoung datar,"kita pernah menunggu hingga dua bulan Doyoung. Dan dia itu polisi,jika kau lupa. Tentu dia akan hati hati"

Doyoung berjalan mendekati Taeyong,"jadi kita akan menunggu?"

"Kita akan selamanya menunggu jika memang demikian"

Doyoung mendengus kesal,dia berjalan kedapur. Saat itu mereka mendengar suara mobil berhenti didepan rumah

"Siapa yang datang? Nana?"tanya Doyoung dengan segelas air ditangannya

"Nana tak mungkin datang tanpa memberitahu. Lagi pula ini masih siang. Sebentar biar aku periksa"lalu Taeyong berdiri dari duduknya menuju pintu

Ceklek!

Betapa terkejutnya dia saat Hendery, orang yang mereka tunggu datang dihadapan mereka sekarang.

Taeyong memasang senyumnya,"oh Hendery.. kami menunggumu"

Hendery mengangguk,"aku tahu. Itu sebabnya aku datang"

Taeyong membuka lebih lebar pintu,"masuklah.."

"Apakah tak apa jika aku masuk? Ini rumah Nana"kata Hendery

"Ey,. Nana teman kami. Masuklah"sahutan dari dalam rumah terdengar dari Doyoung yang sedang duduk

MA(wi)F(e)IA:NoMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang