Twelve

10.3K 1.2K 114
                                    

"Ya Jae"

'Na,kau dimana?'suara Jaehyun terdengar disebrang

Nana duduk disofa dekat telpon rumahnya,sebagai informasi tambahan Nana tidak memiliki ponsel.

"Tentu saja dirumah. Ada apa?"balas Nana

'Tidak ada. Hanya saja nenek menyuruhku menelponmu,dia pikir kau sedang dalam masalah'jelas

Nana senyum tipis,melihat kearah dua gelas cangkir di atas meja,"aku sangat baik. Katakan padanya tak usah khawatir. Minggu depan aku akan berkunjung"

'Baiklah. Tapi kau kedengaran tak bertenaga'gurau Jaehyun,terdengar dari nada bicaranya yang sedikit tertawa

Nana tertawa singkat,"apa lagi yang akan dilakukan pengangguran seperti ku. Tentu saja tidur sepanjang hari. Dan kau mengganggu tidurku"balas Nana juga dengan nada bercanda

Terdengar Jaehyun tertawa juga diujung sana, 'aku harap kau benar benar baik disana. Ah harusnya aku tak perlu khawatir,kau punya pangeran dengan kuda putih disana hahaha'

Perkataan Jaehyun membuat Nana melirik pintu rumahnya, terlintas gambaran Jeno melangkah keluar dari sana beberapa saat yang lalu

Dengan segera Nana menjawab Jaehyun agar dia tidak curiga, "pangeranku sedang cuti. Tidak dalam masa tugas. Dan informasi tambahan,aku masih bisa menjaga diriku sendiri"

'Aih ketus sekali. Baiklah baiklah terserah kau saja'

"Yasudah Jae,aku ingin mengangkat makananku dari microwave"kata Nana bohong

'Oh,katamu tadi kau sedang tidur Na'Jaehyun menggoda Nana

"Ya! Dasar Jaehyun bodoh"balas Nana

'Hahaha,Baiklah.. jaga dirimu Na,kututup dulu'

"Ya,akan kuhubungi jika terjadi sesuatu. Sampaikan salamku untuk nenek"

'Tentu saja'

Tut.. tut.. tut..

Gagang telpon masih Nana genggam,dia duduk terdiam.
Memandang cangkir kopi disebrang,milik Jeno tadi.

Matanya menelusuri rumah,berhenti didepan pintu. Perpisahan yang harusnya tidak perlu sesedih ini,toh Jeno hanya pulang

Tapi entah kenapa terasa aneh.

Tersenyum kecil, "apa aku melunak?"

__••__

"Yangyang!"Seru Jeno

Yangyang sedang duduk langsung berdiri menghampiri Jeno, "kau dari mana saja?"

"Tidak penting. Dimana orang tadi?"tanya Jeno langsung

Yangyang mendengus kesal sebelum memberitahu Jeno,"dibasement"

Tanpa banyak bicara Jeno langsung menuju kesana,yang tentu saja diikuti oleh Yangyang

Semua pertanyaan yang Yangyang lontarkan tidak ditanggapi Jeno. Karena dia masih fokus menuruni tangga basement

"Kau.."tunjuk Jeno saat menginjakkan kakinya disana

Pria yang dirantai dileher dengan luka sobek dipelipis dan lebam dihampir seluruh wajahnya menoleh kemudia tersenyum miring

"Oh kau kembali, bagaimana waktumu dengan mantan kekasih? Menyenangkan? Mengingat kalian berpisah cukup lama—AKH!" Dia mengerang kesakitan saat Yangyang menendang perutnya

"Hentikan omong kosongmu!"

"Yangyang.. sudah"perintah Jeno

Dada Yangyang naik turun karena marah,terpaksa dia harus diam.

MA(wi)F(e)IA:NoMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang