Manusia pada dasar nya adalah makhluk sosial. Dalam kata lain,tak bisa hidup tanpa orang lain.
Itu juga sangat terasa dikota kecil ini.
Memang,kota ini mempunyai penduduk yang sangat ramah. Masyarakat yang pandai bersosialisasi.
Bahkan pada pendatang sekalipunPanorama alam Marine yang indah,banyak mengundang turis untuk sekedar menghibur diri.
Sunset alami yang indah,bisa terlihat dengan mudah dari bibir pantai kota Marine.Kota yang dekat dengan pantai ini juga banyak memperkenalkan makanan khas yang banyak diminati oleh turis karena cukup lezat.
Semua yang ada dalam kota ini indah.
Kecuali bisnis bawah tanah nya.
Benar kata pepatah, 'Don't judge a book by the cover'Pepatah yang cocok untuk Marine.
Dibalik kota indah dan nyaman,menyimpan kengerian bila malam mengganti siang.Tapi kelompok ini mempunyai etiket tersendiri. Mereka tidak pernah menyerang tanpa sebab. Mereka tidak membunuh jika tidak dibayar. Dan mereka tidak mengacau dikota karena itu tidak elit.
Jika terjadi sesuatu tapi tidak sesuai dengan kriteria diatas,maka bukan mereka pelakunya. Bukan Samoyed,dan bukan Pasta. Dua bisnis bawah tanah yang penduduk Marine akui.
Seperti saat ini.
Penemuan mayat wanita yang termutilasi didepan semua swalayan.Banyak orang berkumpul didekat sana. Para sherif juga berkumpul. Terlihat Jeno dan Lucas yang berada dekat mayat itu,memeriksa.
Jika kau lupa,kekuasaan tertinggi ada pada mereka.
"Diperkirakan meninggal pukul tiga pagi tadi"salah seorang yang sepertinya adalah tim forensik berkata,lengkap dengan sarung tangan
Jeno mengangguk sedangkan Lucas masih berjongkok didepan mayat itu.
Memeriksa. Dengan tangan kosong.Banyak yang bergidik jijik. Justru berbeda dengan Lucas yang masih mengecek
"Bagaimana tuan Lee?"salah seorang sherif
"Sepertinya bukan kami sherif. Samoyed tidak memiliki pekerjaan untuk membunuh belakangan, dan kami tidak memutilasi korban"jawab Jeno tenang
"Begitu juga kami. Jika ingin memutilasi kami bisa melakukannya dengan baik. Tapi lihat ini.."Lucas mengangkat potongan kepala
Banyak yang menahan muntah melihat darah dan bagian bagian daging yang jatuh, "... memotongnya saja tidak rapih. Dan mereka menggunakan gergaji"Lucas menunjuk pangkal leher koban yang memang dipotong asal
"Seperti binatang"sambung Jeno
Lucas mengangguk,"style seseorang yang kukenal"
Jeno menghela nafas,"Seo Jhonny"
"Oh hallo tuan tuan.."terdengar suara seseorang
Jeno dan Lucas menoleh,mendapati Nana berdiri tak jauh dari sana sambil tersenyum.
Jeno pun ikut tersenyum,melihat itu Lucas juga senyum. "Jungwoo pasti menyukai kabar ini"katanya
"Hallo tuan Na,apa kabar?"salah seorang sherif menyapa
"Aku baik Kun, dan aku memiliki seseuatu untuk kalian"katanya dengan menunjukan kertas putih dengan bercak darah
Jeno mendekat,"dimana kau temukan ini Na?"
"Disana.."katanya sambil menunjuk sebuah tempat sampah
"Sepertinya ini benar ulah Jhonny"katanya lagi
"Bagimana kau yakin?"Sherif Kun bertanya
"Bau darahnya sama"jawab Nana polos
"Damn! Aku lupa kau masihlah seorang mafia"seru Lucas
KAMU SEDANG MEMBACA
MA(wi)F(e)IA:NoMin [END]
FanficDua kelompok mafia yang bertentangan,bergabung menjadi satu. "Ingin berhenti,tapi aku tak bisa" "Kau segalanya. Ingat itu" #12-nomin(28.06.20) #5-nomin(09.07.20) #14-dream(18.07.20)