Four

15K 1.8K 57
                                    

Baru pengenalan gengs.
Flashback nya ada kok nanti





_______________________________

Kantor Polisi, Pusat Kota
09.21

"Selamat pagi Taeyong!"sapa penjaga yang berdiri didepan pintu

Taeyong,orang yang disapa hanya menyentuh sedikit ujung topinya lalu melangkah masuk.

Dimeja resepsionis terlihat dua orang yang sedang berbincang.
"Mereka akan di bebaskan besok. Tapi setahuku pemimpin mereka telah berganti"

"Ya. Anaknya yang mengambil alih,dan mereka mengganti namanya seingatku"

Taeyong mendekat, "siapa yang kalian bicarakan?"

Mereka berdua menoleh,"oh Tae! Kau sudah sampai. Kami berbicara tentang berandal dari kota sebelah"seorang dengan nametag Doyoung berkata

"Marine? Ah.. kasus lima tahun lalu? Sudah selesaikah?"Taeyong berkata sambil menandatangani daftar hadir

"Sudah. Tapi yang kami takutkan mereka tidak akan berhenti"sahut pria tampan itu

"Apa maksudmu Hendery? Jelaskan lagi"

"Dengar.. mereka tidak tahu kalau kepemimpinan telah berganti. Dan mereka adalah anggota lama yang brutal. Tidak ada jaminan mereka akan tetap tunduk pada pemimpin baru"jelas Hendery

"Tapi kau mengatakan bahwa pemimpin baru adalah anak dari pemimpin sebelumnya bukan?"Taeyong terlihat bingung

Doyoung mengangguk,"itu yang kukatakan. Tapi kau tak tahu sejarah mereka?"

Taeyong memutar matanya malas,"untuk apa aku tahu itu.."

"Kau ingat kenapa mereka ditangkap?"

"Ya tentu.."jawab Taeyong

"Sebenarnya,tugas itu diserahkan pada anak pemimpinnya,sebagai bukti kelayakkan atau apalah itu. Tapi saat itu dia menolak dan akhirnya ditugaskan pada yang lainnya,yang kita tangkap"Doyoung menjelaskan secara singkat pada Taeyong yang terlihat mengangguk

"Intinya,mereka benci padanya karena mereka dipenjara begitu?"

"Ya seperti itulah.."

Hendery ikut mengangguk,"jika itu terjadi,kita harus siaga juga. Tak diinginkan jika kota sebelah akan menjadi kota mati pada nantinya"

__••__

Nana mengantar Jungwoo pulang,hanya mengantarnya sampai didepan pagar. Lalu langsung kembali pulang,

Dia tidak berniat untuk berlama-lama dibase mantan kekasihnya itu. Dia tak mau sesuatu yang tak diinginkan terjadi.

Selesai memarkirkan mobilnya kembali,Nana berjalan masuk kedalam rumahnya. Tepat sebelum dia masuk,dia melihat kertas kecil dijendela rumahnya.

Kosong.

Tak ada isi apapun. Siapa kira kira yang meletakkannya disana?
Sebisa mungkin Nana berpikir positif,mungkin kertas itu hanya tertiup angin. Lalu dia kembali masuk kedalam rumahnya.

"Ah.. rupanya aku harus masak lagi untuk makan siang ku"nada nya terdengar bercanda

Tepat sebelum dia melangkah kedapur, telpon rumahnya berdering

"Siapa yang menelpon?"
Tapi dia mengangkat gagang telpon itu.

"Ya hallo"

'Na..'

Airmuka Nana berubah,tak disangka Jeno menelponnya.
"Ada apa?"suaranya terdengar datar

'Ada yang ingin kubicarakan'

MA(wi)F(e)IA:NoMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang