Outro

12K 984 199
                                    

Dua bulan setelah pernikahan Nana dan Jeno,mereka benar benar pergi untuk berlibur.

Nana bahkan datang sendiri kerumah sakit tempat Jaehyun bekerja untuk meminta surat ijin bagi sepupunya.

Taeyong dan Doyoung juga ikut.

Bisa dibilang,Nana yang paling bersemangat.

Mereka sampai disebuah pulau pribadi milik keluarga Jeno beberapa jam yang lalu.

Setelah beristirahat sejenak akhirnya mereka berkumpul diruang tamu villa yang ada disana.

"Kita harus merencanakan apa saja yang akan kita lakukan disini"kata Taeyong

Doyoung mengangguk,"aku setuju. Kita tidak mungkin hanya diam divilla sepanjang liburan bukan?"

Nana juga mengangguk,"kalau begitu kita daftarkan saja apa yang bisa dilakukan dipulau ini"

Taeyong,Doyoung dan Nana terlihat sibuk.
Jeno hanya bisa menggeleng,"hey apa perlu aku panggil Lucas dan Jungwoo untuk bergabung?"

Nana menoleh cepat,"ya tolong! Astaga bagaimana aku bisa lupa dengan mereka.. ayo hubungi saja mereka"

Jeno hanya menggeleng kemudian mengusak rambut Nana sebelum dia berdiri dan mengambil ponsel untuk menelpon Lucas

Jaehyun berjalan kedapur,dia mengambil beberapa snack yang ada lalu membawanya kedepan

"Kalian terlihat sibuk.. mungkin ini bisa membantu untuk berpikir"dia meletakkan snack itu didepan ketiganya

"Terimakasih.. astaga kau benar aku lapar sekarang"Doyoung menyambar keripik kentang didepannya

Taeyong menoleh,dia tersenyum,"terimakasih.."

Jaehyun hanya tersenyum.
Tak lama Jeno kembali lalu duduk,"Satu jam lagi Lucas dan Jungwoo akan sampai."

Nana menoleh cepat,"benarkah?! Wahh"

__••__

"Lele ya~"
Nana berlari kearah pintu saat Jungwoo dan Lucas masuk dengan bayi mungil digendongannya

"Hallo aunty~"balas Jungwoo

"Ayo masuklah.."Jaehyun membawa Lucas dan Jungwoo sementara Nana masih bermain dengan bayi kecil ini

"Bagaimana dengan perjalanannya?"tanya Jeno

Lucas duduk disalah satu sofa,"luar biasa. Helicopter yang kau kirim membuat atap rumahku terangkat"

Taeyong tertawa,"benarkah? Wah.."

Jungwoo mengangguk,"beruntung tidak parah"

"Na.. jangan ganggu dia, dia sedang tidur"kata Doyoung

Nana tidak menggubrisnya,"aku hanya memandangnya, tidak mengganggu"

"Ohya.. siapa namanya? Sampai sekarang aku tak tahu bagaimana harus memanggilnya"kata Jaehyun

"Kau bisa memanggilnya kacang mera—aww!"Jungwoo mencubit pinggang Lucas

"Jangan dengarkan dia.."kata Jungwoo

Jungwoo mencolek Nana,"aunty.. katakan pada uncle Jae siapa namaku.."

Nana tersenyum lebar, "Chenle!"

__••__

Jeno mencium leher Nana,dan Nana hanya bisa memeluk Jeno erat

Ini sudah pukul satu dini hari. Dan mereka baru selesai berbincang.

Saat semua orang sudah masuk kedalam kamar masing masing, ini adalah kesempatan bagi Jeno yang sedari tadi merasa gemas dengan tingkah Nana yang bermain bersama ponakan kecilnya.

"Ahh~"
Nana melenguh nikmat saat dia merasakan tangan Jeno diperutnya.

Jeno yang senang mendengar itu lebih bermain main disana.
Berapa kalipun mereka akan 'bermain' Nana selalu sensitif dibagian dada dan perutnya

"Jenh~"

"Hm?"

"Gelii~"

Jeno tertawa,"ya aku tahu" dia memandang Nana intens

Mata Nana berair menahan nikmat,matanya juga terlihat sayu,mulutnya terbuka dengan helaan nafas yang terdengar merdu bagi Jeno

"Aku senang menggodamu"kata Jeno

Jeno lalu bangkit,dia berdiri meninggalkan Nana diranjang.
"Hey.. kau benar benar akan berhenti?"

Jeno menganbil air didekat ranjang,dia tertawa."kau terlihat imut tadi, aku tak tahan ingin menciummu"

Nana duduk diranjang,matanya menatap Jeno tajam,"kau mengundangku lalu pergi begitu saja.. tidak bisa kubiarkan"

Nana berdiri,berjalan mendekati Jeno.
Dia mengambil gelas yang ada ditangan Jeno,
"Apa yang— Na!"

Nana menuangkan air dalam gelas itu didadanya sendiri.
Kemeja putihnya kini lengket karena air.

Nana menurunkan celananya, menyisakan kemejanya. Dia membuka tiga kancing teratas dari kemejanya.

Nana mencolek dagu Jeno. Lalu dia kembali keranjang. Dia tersenyum jahat.

Jeno menyeringai,"sialan anak ini"

Dia berjalan keranjang,menghempaskan tubuhnya diatas Nana yang tersenyum lebar

"Lihat. Aku juga bisa menggodamu"kata Nana

Jeno mengangguk,"hanya kau yang bisa menggodaku"

Jeno mencium Nana,melumat pelan bibir mungil Nana. Membuat sang pemilik melenguh.

Nana membalikkan posisi, kini dia yang berada diatas Jeno.
Nana memandang Jeno,tangannya mulai membuka kancing Jeno satu persatu.

Nana bisa melihat perut sixpack Jeno,dia mengelusnya pelan.
Wajahnya kemudian perlahan mendekati perut itu dengan lidah yang menjulur.

"Oh.."Jeno memejamkan matanya begitu merasakan Nana menjilat perutnya

Terus.. hingga dada bahkan hingga leher. Nana menjilati semuanya.
"Aku hebat bukan?"

Jeno membuka matanya,"kau tahu dengan baik caranya.."puji Jeno

Nana duduk dipaha Jeno,"boleh kubuka?"tanyanya

Jeno mengangguk,"pimpin permainannya"

Mendapat persetujuan,Nana membuka ikat pinggang Jeno, membuka celana Jeno dan mulai bermain disana.

"Shit.."

Dengan tampilan Nana yang lengket dengan air dan keringat menambah keinginan Jeno untuk lebih.

"Na.. tunggu.. tunggu"Nana mendongkak mendengar perintah Jeno

"Aku tak mau berakhir dengan cepat.."kata Jeno,dia lalu membalikkan lagi tubuh Nana

"Aku akan membuatmu meraung memanggil namaku seolah tidak ada hari esok"

Nana menyeringai,"Make me"

__••__

"Aahh.. Jayh ahh~"

"Sst.. pelankan suaramu sayang"

__••__

"Lucas.. Chenle nanti terbagun— akh! Ahh.. ahh"

"Chenle ingin adik Jungwoo.."

__••__

"Ahh Jenoh AKH!AahH AhH~"

"Fuck"

__••__

Doyoung menutup telinganya kesal

"Sialan kalian semua!"

Dia sudah memutar tv dikamarnya kuat tapi suara mereka masih terdengar nyaring.

"Sudah cukup! Aku akan pergi dari sini! Dasar kaum berhormon tebal tak tahu malu! Astaga apa kalian tidak kasihan denganku?! Aish!"








_______________________________

Wkwkw maap gaje

MA(wi)F(e)IA:NoMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang