Yak,duta typo kembali lagi gengs :")
Dimaklumin saja yah ..______________________________
"Sudah kau antarkan?"
Yuta yang baru masuk langsung menoleh,"tentu saja. Aku bahkan baru kembali dari sana"
"Dia baik bukan? Dia tak apa-apa? Apa Jeno masih mengganggunya? Apa dia masih—"
"Lucas.. aku benci mengatakan ini,tapi lupakan Nana dan fokuslah pada Jungwoo. Dia sedang mengandung anak mu"
__••__
Menjalani kehidupan seorang diri tidak terlalu buruk menurut Nana.
Hampir enam bulan belakangan dia selalu pergi sendirian,makan sendirian,tidur sendirian. Semua hal.Tapi dia selalu menyadari,bahwa ada yang selalu mengikutinya. Setiap saat.
Dia tidak peduli,karena masih tidak mengganggu. Karena sejauh ini dia tidak pernah diganggu oleh siapapun.
Oh,ada.
Mungkin dua atau tiga orang.Biasa. Karena mabuk.
Nana suka pergi ke beach bar. Tapi karena dia tidak punya siapa siapa,jadi dia pergi sendirian.
Dan disaat saat tertentu,pastilah akan ada yang menggoda Nana. Terlebih,Nana itu memang indah.
Lampu dirumah nya dimatikan, Nana melirik jam dindingnya.
19.58
Sudah pukul delapan,artinya tayangan favoritnya akan dimulai.
Duduk bergelung dengan selimut,secangkir coklat panas dan beberapa bantal di sofabed itu Nana merasa puasBaru beberapa menit menonton,siarannya diinterupsi oleh berita terkini
Nana memutar matanya malas,"kali ini apa lagi?"
"Terungkap! Identitas korban pembunuhan beberapa hari yang lalu. Setelah diotopsi kepolisian membenarkan bahwa Ia dibunuh secara brutal.."
Nana duduk tegak.
Melihat foto yang tertera di layar kaca.Pria mabuk kesekian kalinya yang menggodanya hampir seminggu yang lalu.
"Ditemukan inisial diatasnya.."
Nana memicingkan matanya,kemudian bernafas panjang.
Lagi lagi.
Ini terjadi lagi.Dia yakin Jeno yang melakukannya.
Bukannya ingin menyombongkan diri. Tapi siapapun yang mengganggu Nana,pasti akan berakhir sama. Dengan ukiran inisial diatas tubuh sang korban
Jeno masih sangat memperhatikan Nana.
Tentu Nana senang,tapi apakah Jeno akan membunuh semua orang yang berinteraksi dengannya? Dia pun tak habis pikir
Mengambil telpon rumahnya,menekan beberapa angka.
Nana manaruh tangannya dipinggang,cemas.
Saat sambungan telpon terhubung dia mendadak diam
'Hallo. Siapa ini?'
Suara Jeno. Nana yakin Jeno sedang menghisap ganja,terdengar dari nada suaranya
"Ini aku"
Lalu terdengar bunyi benda jatuh,entahlah Nana tak tahu apa itu.
'Ya! Ya! Ini aku! Ada apa? Apa yang bisa kubantu? Apa yang harus kulakukan?'
"Tenanglah Jen. Aku ingin bertanya. Pria di tv,kau yang melakukannya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
MA(wi)F(e)IA:NoMin [END]
FanfictionDua kelompok mafia yang bertentangan,bergabung menjadi satu. "Ingin berhenti,tapi aku tak bisa" "Kau segalanya. Ingat itu" #12-nomin(28.06.20) #5-nomin(09.07.20) #14-dream(18.07.20)