¢dshoonie
Renjun sedang dirumah Seomi sekarang, bisa dibilang dirumah ayah Sang mantan?
Ia sempat berpikir betapa bodohnya dia dulu yang meladeni Seomi hingga nasibnya seperti ini.
Jika boleh jujur, Renjun masih mencintai—lebih tepatnya menyayangi Melphie. Tentu. Cinta pertamanya, walaupun hingga detik ini si gadis belum memiliki rasa apapun terhadapnya.
Untuk melepasnya saja rasanya begitu sulit. Bukan apa, saat masih bertunangan, yang merawat Renjun pastinya adalah Kang Melphie.
Merawatnya dengan telaten, layaknya seorang istri sungguhan. Entah itu hari biasa ataupun hari libur, Melphie selalu datang kerumahnya untuk memastikan dirinya sudah makan, mandi, mengerjakan tugas dan hal-hal random lainnya.
Bukan meragukan ibunda Renjun yang sedari kecil pun sudah merawat bungsunya itu, namun kedua orangtua Renjun selalu keluar kota mendadak, alhasil Melphie pun ikut menjadi ibu-ibu secara mendadak pula.
Saat sudah berada dirumah Renjun, Melphie tak hanya merawat tunangannya tersebut, namun sekaligus dengan si sulung Dong Sicheng.
Jika Melphie hanya merawat dirinya, apa nasib kakaknya yang sejak lahir sudah setia melajang tersebut?
Entah apa yang ada dipikiran lelaki kelahiran tahun 1997 itu, bertahun-tahun ditanya, alasannya tetap "gue bukannya gak laku, tapi gue nya aja yang lagi gak mau pacaran."
Alasannya cukup masuk akal, namun bisakah ganti alasannya? Setidaknya satu kata diganti.
Winwin bodoh.
Oke, kembali ke laptop.
"Apa kamu gak nyariin kakakku?"
Renjun menoleh kearah gadis yang baru saja membuka pembicaraan.
"Apa?" sedikit tersinggung dengan pertanyaan kekasihnya, kenapa harus membicarakan Kang Melphie sih?!
Seomi tersenyum lalu mendekat ke Renjun yang sedang memasang wajah kesal, "bukannya nyinggung perasaan kamu, tapi tumben aja gitu kamu gak nyariin dia" ujarnya sembari menautkan jemarinya pada jemari Renjun.
"Dia kan pindahan, lagipula gak ada topik lain apa buat dibicarain?" jawabnya.
"Kamu tau darimana Melphie pindahan? Dia ngabarin kamu?" tanya Seomi lagi.
"Yakali dia ngabarin aku yang, di sekolah aja aku jarang ketemu dia" ujar Renjun.
Benar sekali. Akhir-akhir ini Renjun tidak bertemu Melphie disekolah, walaupun mereka satu kelas. Bukan Renjun yang menghindar, mungkin si gadis tersebut?
Disekolah, Renjun dan se-geng nya melakukan aktivitas seperti biasanya, berkumpul bersama, pergi ke kantin bersama, dan bercanda bersama.
Namun hanya Kang Melphie yang selalu absen ketika sahabat-sahabatnya mengajak ke kantin.
Apa peduli Renjun?
Jeno pun mengatakan kalau Melphie akhir-akhir ini selalu membawa bekal dari rumah. Dan bisa saja hal tersebut dijadikan alasan untuk tidak pergi ke kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not u, but Him || HRJ
Teen Fiction"Bukan kamu, tapi Dia" Aku selalu merasakan sesaknya beban hidup yang menghimpit takdirku. Selalu kalah dalam segala hal yang kutemui, aku ingin menang sekali saja. Kenapa dunia sangat bertindak tidak adil dan menguasai semuanya? ↓ Kehadiran Kang Me...