¢dshoonie
"Taro mana nih?"
Mencuri pandang pada gadis yang lebih tua darinya, merasa bahwa kekasih dari kakak alumninya ini memanglah memiliki hati yang hangat.
Tersenyum sembari memperhatikan Kim Sejeong yang sibuk menata barang-barang yang cukup berat, sedangkan dirinya hanya diperintah untuk duduk manis disofa.
"Kamu denger gak sih!? Senyum-senyum sendiri begitu, bikin ngeri tau."
Ia tersadar dari lamunannya setelah mendapat teguran dari gadis didepannya yang sedang membawa banyak kardus berisi pakaian-pakaian dirinya.
"Taro dikasur aja kak, urusan nata-natain ke lemarinya aku aja."
Sejeong menghela napas kesal, "jangan ngeyel kalo dibantuin, kamu diem aja, hari ini aku yang beresin semuanya."
"Jangan geer, kalau kamu gak sakit mungkin aku gak akan bantuin kamu pindahan rumah" lanjutnya.
"Aku udah biasa masuk-keluar rumah sakit, gak perlu kayak gini kali kak, bikin repot kakak jadinya" ujar Melphie tanpa memudarkan senyum tulusnya.
"Udah deh diem kalo mau dibantuin, gak ada kata repot-repotan segala ya!" mungkin memang terlalu muak dengan ketidak-enakan pemilik rumah terhadapnya, Kang Melphie sangat berisik.
"I-iya."
Sudah seminggu dia tinggal dirumah Doyoung. Lega sekali ketika Mark mengabari bahwa ada rumah yang sedang dijual dekat rumahnya, bahkan bersebrangan.
Kini Melphie sedang tidak enak badan setelah keluar dari rumah sakit kemarin, penyakitnya kambuh lagi.
Sebenarnya dia sangat khawatir pada Sejeong yang kemarin malam baru sampai di Seoul lalu Doyoung mengabari jika Melphie baru saja pindahan.
Tentu Sejeong langsung datang kemari pagi-pagi sekali karena kekasihnya bilang Melphie pun baru keluar dari rumah sakit.
Padahal baru beberapa minggu lalu bertemu, bahkan tidak sampai sehari, hanya mengantar ke bandara, itu pun sempat bertengkar karena kesalah pahaman.
Namun kini Melphie tahu, tak kenal maka tak sayang. Sejeong benar-benar memiliki hati yang lembut, walaupun agak egois.
Seharusnya hari ini ia sekolah, namun karena badannya tidak bersahabat kali ini, dia hanya bisa pasrah dan berdiam dirumah.
Iya, dirumah barunya."Mau ngapain kamu?" tanya Sejeong saat melihat Melphie berjalan agak sedikit gontai kearah dapur.
"Bikin sarapan, kakak belum sarapan kan? Dateng pagi-pagi cuma buat bantu-bantu, seenggaknya sarapan dulu."
"Gak usah."
"Sarapan kak!"
"Kok ngegas?!"
"Udah ah lanjut aja sana beres-beresnya, aku mau buat sarapan!"
"Iya aku sarapan! Gak usah kamu yang buat, mending online aja."
Melphie hanya mempoutkan bibir lalu kembali ketempat duduknya, meraih ponsel dan memesan makanan yang diperintah Sejeong.
"Omong-omong, kak Doy kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Not u, but Him || HRJ
Fiksi Remaja"Bukan kamu, tapi Dia" Aku selalu merasakan sesaknya beban hidup yang menghimpit takdirku. Selalu kalah dalam segala hal yang kutemui, aku ingin menang sekali saja. Kenapa dunia sangat bertindak tidak adil dan menguasai semuanya? ↓ Kehadiran Kang Me...