24. Impossible

26 6 2
                                    

¢dshoonie

Seharusnya seperti itu, tapi apakah mungkin?—  Huang Renjun  —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharusnya seperti itu, tapi apakah mungkin?
—  Huang Renjun  —

🍒

"kamu gak apa-apa?"

Gadis itu hanya mengangguk sebagai jawaban. Mengangguk lesu dan tersenyum ketika ibunda dari Huang Renjun kebingungan karena ia keluar dari ruangan sembari menunduk.

Dia tidak tahu harus berbicara apalagi, tapi apakah ini benar-benar yang terakhir kalinya ia bertemu dengan sosok pria itu?

Sosok pria yang sampai detik ini masih ia ragukan. Untuk kembali pun rasanya terlalu gengsi, lagipula Renjun sudah membuat keputusan tersendiri.

Apakah laki-laki itu sekarang sudah tak lagi mencintainya?

Atau bahkan membencinya?

Kenapa ia bodoh sekali, memang harusnya seperti itu. Renjun berhak membencinya, dia berhak karena sudah terlalu lelah dengan apa yang dilakukan Melphie kepadanya selama ini.

Tentu saja itu adalah pembalasan.

"Maaf bun, kayaknya aku gak bisa temenin Renjun malam ini. Gimana kalau Seomi aja?" Wendy yang mendengarnya hanya mengerutkan kening bingung. Ah, ada masalah lagi.

"Kamu...ada sedikit masalah ya sama Renjun?" ibunda Renjun memang sangatlah pintar, tak heran jika ia bisa menebak dengan mudah.

Tertawa kecil lalu menggeleng, "enggak kok bun, cuma tadi ada janji sama temen mau ngurusin tugas" bohongnya.

"Tugas kamu tugas Renjun juga kan? Kalian kan bisa sekalian kerjain bareng. Bukan apa, kalian juga harus baikan sayang" Melphie menunduk ketika Wendy mengelus surainya.

"Tapi bun—"

"Yakin aja, kamu mau liat Renjun sembuh kan?"

"Maaf banget bun, tapi aku bener-bener gak bisa" menunduk lantas berlari sejauh mungkin. Ayolah berfikir, kau tidak akan durhaka kan setelah melakukan ini?

Bukan apa, tapi ia sudah menepati janji itu.

Janjinya yang akan dia bawa sampai mati.

Bahkan nama Tuhan pun disebut, tentu saja beliau menyaksikan semuanya. Jari kelingking yang saling bertautan sembari mengatakan hal yang diinginkan.

Apakah mungkin jika Tuhan mempersatukan mereka kembali...dengan keadaan yang tidak mungkin terjadi?

Seperti, hati?

Not u, but Him || HRJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang