¢dshoonie
"Kim Doyoung!!!"
Gadis berponi itu entah sudah keberapa kalinya menghela napas. Telapak tangannya bahkan sudah memerah sejak satu jam lalu karena terus menerus mengetuk pintu Sang pemilik rumah yang tak kunjung membukanya.
Sejeong memandang arlojinya yang kini menunjukkan pukul 4 pagi, ia sudah berada disini sejak pukul 3 pagi.
"Kim Doyoung bodoh! Kalau kamu gak buka sekarang juga, aku bakal terobos masuk rumah kamu ini ya?!!"
Baru saja ingin mendobrak pintu, seseorang yang ia yakini adalah pemilik rumah membuka pintu tiba-tiba dan membuat Sejeong mengurungkan niatnya.
"Astaga Kim Sejeong, kenapa pagi-pagi begini kamu udah ada disini sih?" Sang pemilik rumah mengomel sembari mengucek-ucek matanya yang masih mengantuk.
"Kebiasaan! Itu alasan aku gak mau kamu nemenin aku pergi pagi-pagi buta gini tau!" ujarnya masih kesal karena berdiri selama 1 jam lebih.
"Ya kamu mau pergi kemana sih pagi-pagi gini? Aku masih ngantuk Sejeee, perginya siangan dikit elah" mengacak-acak rambut gadis yang tengah mengomel tak jelas dengan gemas.
"Jorok bekas hapus belek megang rambut aku!" pria itu terkejut setengah mati karena tak biasanya gadis ini mengomel seperti ini. Ah, Sejeong pun sama dengan gadis lainnya.
"Gini-gini kamu sayang kan sama aku?" goda Doyoung pada Sejeong yang membuat gadis itu diam-diam merana.
"Berisik."
"Udah ah ayo temenin aku!" lanjutnya.
"Kemana sih?"
Oh sekarang pura-pura lupa yaa? Udahlah mending dari tadi aku pergi sama Sehun!" beranjak dari tempatnya, kesal karena pria bodoh itu sangat tak peka terhadapnya.
"Ehhhh, jangan dong. Emangnya kamu mau kemana?" Doyoung yang panik segera menahan tangan Sejeong cepat.
"Kamu ini gimana sih? Kamu kan udah janji mau nganterin aku ke bandara hari ini! Sepupu aku makin parah keadaannya, 20 menit lagi pesawatnya bakal berangkat!"
Kim Doyoung langsung menepuk jidatnya sendiri ketika Sejeong menjelaskan dengan panjang lebar mengapa gadis itu datang kerumahnya pagi-pagi seperti ini.
"Aduh maaf yang aku lupa, 5 menit deh, kamu masuk aja dulu" Sejeong hanya merotasikan bola matanya. Bukan apa, kekasihnya ini tidak hanya sekali dua kali lupa ketika mereka membuat janji.
Memasuki rumah pria yang berstatus serius dengannya ini dengan perasaan kesal. Tentu. Siapa yang tidak kesal jika mengetuk pintu rumah orang selama 1 jam lebih?
Terlebih lagi kau berdiri. Apa tidak lelah?
"Kak ada sia—eh?"
"Doyoung!!!" Sejeong sepertinya sedang datang bulan. Bahkan baru melihat gadis lain berada dirumah kekasihnya yang bahkan belum memberi alasan apapun, dia sudah merengek seperti orang bodoh.
Berbalik ketika merasa namanya diteriaki lagi, "Dia bukan siapa-siapa aku Je, asli" Doyoung membentuk 2 jari kearah Sejeong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not u, but Him || HRJ
Genç Kurgu"Bukan kamu, tapi Dia" Aku selalu merasakan sesaknya beban hidup yang menghimpit takdirku. Selalu kalah dalam segala hal yang kutemui, aku ingin menang sekali saja. Kenapa dunia sangat bertindak tidak adil dan menguasai semuanya? ↓ Kehadiran Kang Me...