12. Rumah Nathan

9.3K 707 96
                                    

HARI Minggu. Hari dimana seluruh anak sekolah istirahat dari pembelajaran, mengistirahatkan otak dan bebas dari buku-buku yang memanaskan kepala.

"Ranz," gumam Zeyra sembari menerawang. Saat ini ia sedang berada dikamar sambil menatap foto Ranz yang berada di feed Instagram cowok itu.

Menerawang kejadian dari awal mereka bertemu hingga terakhir baju Ranz lah yang melekat di tubuhnya.

Sebagai informasi, Zeyra tetap bersikeras untuk mencuci baju Ranz. Saat pulang sekolah kemarin, Zeyra mendatangi Warde dan memaksa Ranz untuk membiarkannya mencuci baju cowok itu.

"Kok gue malah mikirin dia?" Zeyra tersadar, terbengong sesaat sebelum melempar handphone nya ke kasur.

"Lo sih!" Gadis itu menunjuk layar handphone yang masih terpampang wajah Ranz. "Ganteng doang, eh nggak deng, ganteng banget!" Lah si Zeyra ini! Bisa-bisanya ngeralat kata-katanya sendiri!

Handphone Zeyra berdering, membuatnya mengangkat dengan kesal tanpa melihat id caller si penelpon.

"Hallo?!"

"Galak amat, mbak," ujar seseorang diseberang sana, khas dengan suara datarnya.

Mengenali suara itu membuat Zeyra melotot, ia menjauhkan handphone dari telinga dan melihat id caller tersebut. "Nathan?" Gumamnya tanpa suara.

"Eh sorry Nath, gue kira siapa."

"Hm."

"Ada apa?" Tanya Zeyra, sambil merapikan duduknya.

"Bukain pintu."

"Ha?!" Suara Zeyra meninggi, ia yakin saat ini Nathan sedang menjauhkan handphone dari telinganya.

"Bukain pintu, Jeje," ujar Nathan, masih sabar.

"Pintu apa?"

"Gue tunggu dibawah, lewat satu menit gue dobrak pintu rumah lo," Nathan mematikan panggilannya sepihak.

"Nath? Hallo? Nathan!" Seperti biasa, Nathan selalu mematikan telepon sepihak tanpa tuntas berbicara.

"Dih temen siapa sih lo?!" Gerutunya, pagi-pagi udah bikin naik darah! Namun sepersekian detik kemudian ia tersadar.

"Pintu gue!" Zeyra langsung lompat dari kasur. Berlari dan menuruni tangga dengan tergesa untuk mencapai pintu. Gadis itu memutar kunci dan langsung membuka pintunya.

Mendapati Nathan yang sedang berdiri dengan celana jeans hitam dan kaus hitam polos dibalut jaket boomber berwarna army.

Zeyra menetralkan napas, ia membungkuk dengan kedua tangan bertumpu di atas lutut.

"Nathan!!!" Kesalnya, menatap tajam orang dihadapannya itu. Namun yang ditatap hanya menampilkan ekspresi datar dan melangkah masuk tanpa meminta izin.

"Nathannnnnnn lo ngeselin banget sih!" Rengek Zeyra, sembari menghentak-hentakkan kakinya.

"Udah mandi?" Lah, kok melenceng?

Zeyra mengernyit namun tak urung untuk mengangguk.

"Lima belas menit."

"Apa?"

"Gue kasih waktu lima belas menit buat siap-siap."

"Siap kemana?" Tanya Zeyra, bingung bercampur kesal. Tolong ya bapak Nathan yang terhormat, bicara itu yang jelas jangan setengah-setengah!

RANZARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang