53. it's so hurts

6.8K 472 117
                                    

[Vote, follow sebelum membaca dan comment di setiap inline!]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Vote, follow sebelum membaca dan comment di setiap inline!]

Halowwwww !

Apa kabar?

Minal aidzin wal Faidzin temen-temen semua, maaf jika ada kesalahan kata atau tindakan yang menyakiti baik disengaja maupun tidak 🙏🏻🙏🏻

Absen dulu dong siapa aja yang lagi baca Ranzares dengan warna favorit kalian!

Jam berapa nih bacanya?

Udah siap? Siap nebak-nebak lagi? Siap di jungkirbalikin sama ekspektasi? HAHAHA LEGGOOOWW!

Happy Reading 💛💛

Duncane  Laurence–
Arcade♪

•••

"TAPI ya gimana? Setelah tau kalau kak Bella sama kak Carissa cuma manfaatin aku terus cuci tangan gitu aja, ya aku nolak lah. Mending nyaksiin kalian nyiksa orang nggak berguna ini tanpa ikut campur sama sekali." Langkah kaki seseorang terhenti. Awalnya ia ingin menghampiri sahabatnya yang diketahui sedang berada di gedung tua ini, tapi mendengar keributan-keributan yang janggal langkahnya spontan terhenti.

"Lo sembunyi dulu, mereka udah di bawah." Kali ini ia yakin memang benar ada apa-apa.

"Hi, Je. Nikmatin pertunjukannya. Have fun!" Jantungnya seketika terhambat mendengar nama itu. Otaknya lagi-lagi membeku, dunia seakan berputar di sekelilingnya, hingga kedatangan gadis dihadapannya membuat cowok itu mengangkat pandangan.

"L—lo?!" Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, cowok yang baru saja datang itu langsung menarik Adara dan membekap mulutnya.

"Diem."

"Mm–leph–gila lo!" Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi saat melihat pistol dibalik saku celana belakang gadis itu, tapi merebut dengan paksa dan menodongkan pada pelipis mampu membuat diam mengapa tidak dilakukan?

Adara bungkam. Gemetar.

"Kalau nggak bisa gunain, nggak usah gaya," bisiknya pelan. Tepat ditelinga Adara.

"Ngapain lo disini?" Gadis itu mendesis geram.

"Alastor seharusnya punya gue. Alastor seharusnya berada di bawah kendali gue. Tapi cowok lemah yang bisanya nangis karena lo itu dengan gampangnya ngerebut semuanya." Cowok yang tengah menodongkan pistol itu membeku. Menoleh kaget pada sumber suara yang masih terbatasi tembok.

"Brilian Altair Wesley. Cowok asing yang tiba-tiba masuk ke wilayah Alastor dan dengan gampangnya lengserin posisi gue."

RANZARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang