18. Sebuah pertanyaan

7.4K 590 137
                                    

SMA Galaksi dihebohkan oleh kelima inti Rigelasthor yang tengah bermain basket di lapangan out door.

Banyak siswi yang rela tidak pulang demi menonton hal yang jarang terjadi ini. Sorak heboh dari pinggir lapangan memasuki gendang telinga mereka, namun tidak membuat kelima cowok itu mengalihkan fokusnya. Ralat, kecuali Raga dan Ferro.

Dua cowok heboh bin ajaib itu tengah melambai-lambai sambil memberikan kiss bye jarak jauh. Namun malang, sangat amat tidak digubris oleh ciwi-ciwi yang berdiri di pinggir lapangan.

RANZZ!!!

AAA BABYY!!

NATHAN!!!

ASTAGA NAFAS NAFAS!!

AAAAA

YA TUHAN JADIKAN LAH SALAH SATU DARI MEREKA JODOH HAMBA KELAK!

DEVANN!!!

AAAA

Pekikan tersebut semakin heboh saat Nathan sang kapten basket memasuki bola ke dalam ring.

AAAAAA

GOD!

NATHAN ASTAGA!!!

"Nathan mulu anjir yang di sorakin," keluh Ferro tak semangat.

"Tau tuh, mentang-mentang kapten!" Balas Raga sewot.

Nathan mengoper bola pada Ranz yang langsung sigap di tangkap cowok itu. Ranz lalu kembali melempar pada Raga, membuat temannya itu jatuh karena tidak siap.

"Main tuh fokus, bukan cuma buat tebar pesona!" Tembaknya.

"Sesek anjrit!" Raga menggerutu sambil bangkit memegangi perut.

Di sisi lain keempat gadis tengah berjalan di lorong sekolah. Namun ketika melihat keramaian yang terjadi di lapangan, mereka berhenti.

"Rame amat," celetuk Zein, menoleh ke arah lapangan.

"Iya, rame banget," balas Syena.

Seketika Zein, Syena dan juga Meisya saling pandang. Dan tidak membutuhkan waktu lama untuk berlari ke pinggir lapangan.

Zeyra yang tidak tahu apa-apa hanya melongo keheranan namun tak urung untuk mengikuti langkah keempat temannya.

Ketiga gadis itu membelah kerumunan dan berdiri di paling depan. Dugaan mereka benar, siapa lagi yang dapat membuat seluruh siswi di Galaksi kejang-kejang jika bukan kelima Inti Rigelasthor?

"Kan, bener," ujar Syena.

"Ada apa, sih?" Zeyra yang baru sampai memfokuskan penglihatannya ke depan.

Damn!

Pandangannya jatuh pada cowok yang sedang mendribble bola dengan kancing baju yang keseluruhannya terlepas, menampilkan kaus putih polos yang melekat indah ditubuhnya. Peluh membasahi wajahnya, mata segelap malam itu tengah fokus pada bola yang sedang ia pantulkan.

"OH MY GOD! AAAAAA SEMANGATTT WOOOO!!!!"

Zeyra terlonjak kaget mendengar pekikan Zein yang berada di sebelahnya. Gadis yang selalu mencepol rambutnya tersebut kini sedang melompat dan bersorak kegirangan.

"SEMANGAT PACAR-PACAR NYA ZEIN!!!"

"SEMANGAT CALON MASA DEPAN ZEIN!!"

"SEMANGAT PANGERAN-PANGERANNYA ZEIN!!"

RANZARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang