35. Rigelasthor's back!

5.1K 397 57
                                    

Sreet

ARGHTT!

Ranz membulatkan mata begitupun anggota Alastor yang lain. Tak menyangka, tubuhnya melemas, kini dihadapannya, Zeyra baik-baik saja.

"Raga?" Gumam Ranz tak percaya.

Zeyra menoleh kebelakang, mendapati Raga dan seorang cowok yang sudah terjatuh ke aspal dengan posisi belati menancap tepat di dadanya.

"R—Raga?"

Cowok itu tak berbicara, mendekati Zeyra lalu mengikat rambut gadis itu menjadi satu. "Gue belum pernah liat lo mukulin orang, jadi, habisi banci ini sama-sama." Zeyra menelan saliva saat suara Raga tak terdengar seperti biasanya. Dingin, kejam, dan tak berperasaan.

Melihat raut wajah Zeyra yang tak biasa menatapnya, cepat-cepat Raga merubah raut wajahnya lebih bersahabat, laki-laki itu tersenyum lalu menepuk pelan puncak kepala gadis itu. "Buketu Rigelasthor," lanjutnya geli, memandang jaket yang dikenakan Zeyra.

Zeyra masih mengerjap, sedangkan Raga sudah berjalan santai mendatangi banci-banci sialan ini.

"Minggir!" Ujarnya sambil memainkan lidah di rongga mulutnya. Bodohnya, anggota Alastor yang tadinya mengerubungi Ranz malah membuka jalan untuknya.

Bodoh? Tentu.

Raga mengangkat bahu Ranz, membantu sahabatnya itu untuk berdiri. Menepuk pundaknya sekali, lalu menoleh pada Gavin yang sedari tadi memperhatikan mereka. Berjalan santai dengan senyuman yang biasa ia berikan.

"Well,"

BUGH!

Satu bogeman membuat Gavin tersungkur. Tepat seperti yang ia lakukan pada Ranz tadi. Raga melompat jahil, dan....

BUGH!

Ia memutar tubuhnya dan menendang pipi Gavin. Menggusar rambutnya yang berkeringat lalu menoleh pada seseorang yang tadi memukul Ranz menggunakan helm.

Mengambil asal helm, lalu berjalan mendekati. Ia melempar helm itu kebagian dada namun dengan sigap di tangkap sang empu. Hey, jangan katakan ia gagal, karena itu triknya. Mengambil kasar helm itu lalu memutar tubuh dan melayangkan kaki jenjangnya tepat di kepala cowok itu hingga terjatuh.

Ia berbalik dengan tingkah absurdnya, namun seperti kelupaan sesuatu ia berhenti. "Eitss, lupa," ujarnya polos lalu kembali memutar tubuh.

BUGH!

Helm digenggamannya melayang tepat di wajah cowok itu membuat suara retakan terdengar dengan begitu jelas. Hidungnya mengeluarkan darah, matanya membengkak, tulang-tulang pipinya membiru, dan sedetik kemudian, matanya terpejam.

"Finally!" Ujarnya senang bak anak TK yang memenangkan lomba menggambar.

Seluruh orang disana terperangah, percayalah, kedatangan Raga membuat otak mereka semua blank! Bagaimana bisa mereka diam saja saat teman dan wakil ketuanya di pukuli?

"Kenapa liatin gue bego? Tuh bawa wakil lo, mayat temen-temen lo juga bawa noh!" Ia menunjuk dengan dagunya, membuat beberapa anggota Alastor yang tersisa langsung bergegas membantu teman-temannya.

"CEWEK NYA BEGO!" Teriak salah satu dari mereka. Oh, ternyata belum selesai.

Beberapa anggota Alastor langsung berlari mendekati Zeyra, membuat gadis itu mundur selangkah demi selangkah.

Zeyra ingin melawan namun dirinya dikepung! Kedua tangannya di pegang erat oleh masing-masing orang. Ia mulai memberontak namun gagal, bisa di perkirakan sepuluh orang mengelilinginya.

RANZARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang