Seorang gadis tengah berjalan santai dikoridor SMA Rajawali. Sekolah dari kalangan atas yang isinya terdapat anak-anak pengusaha kaya. Semua pandangan mata tertuju pada dirinya, bahkan ada yang terang-terangan membicarakannya.Eh itu anak baru nya? Cantik ya.
Neng sama abang yuk!
Cewek, kenalan yuk!!
Saingan baru Elena nih.
Sok banget sih.
Seperti itulah tanggapan yang didengar oleh Bianca. Tapi sayang, gadis itu tampak acuh tidak memperdulikan bacotan sekitarnya.
Perkenalkan, namanya Bianca Amora Pradipta. Gadis berparas cantik dengan bola mata bernetra abu-abu serta bulu mata lentik dan hidung mancung. Tak lupa rambut dicepol dengan menyisakan sedikit anak rambutnya. Rok span 3 cm di bawah lutut serta lengan yang sedikit digulung. Sepatu hitam berles putih, tas ransel hitam yang disampirkan dipundak kanannya dan AirPods yang bertengger dikedua telinganya.
Dari arah berlawanan terdapat segerombolan laki-laki berbadan kekar yang sedang menuju ke arahnya dengan menggunakan slayer biru di lengan kananya. Membuat beberapa siswa yang lewat menghalang jalan segera menepi. Bianca hanya mengedikkan kedua bahunya dengan santai ia berjalan ke arah enam lelaki di depannya. Saat ingin lewat tiba-tiba mereka berhenti seolah tidak memberi akses jalan untuk Bianca.
"Misi gue mau lewat," kata Bianca tanpa memandang ke enam pria dihadapannya.
"Kalau ngomong lihat sini atuh eneng geulis," jawab salah satu pria yang berdiri di bagian belakang. Bianca memutar bola matanya, dengan malas dia mengangkat kepala menatap manik mata tajam seorang pria tampan yang berdiri tepat di depannya.
"Gue mau lewat!" ulang Bianca menekan tiga kata yang ia ucapkan barusan.
"Kalau gue gak ngasi?" tanya pria dihadapannya dengan smirknya. Bianca jengah menatap ke enam pria di depannya, tangannya gatal, rasanya sudah lama tidak menghajar orang.
"Gue buru buru!" tak sengaja manik matanya memandang name tag yang terpampang di dada kanan cowok itu 'Arka Gibran Delwyn'
"Anak baru lo?" tanya salah satu teman Arka.
"Ya."
"Cuek amat neng," sahut pria di samping Arka.
"Ck awas!" dengan sekuat tenaga Bianca mendorong mereka bermaksud agar mereka menepi.
Dan berhasil!
"Kuat banget gilak tu cewek." Edgar mengusap bahu kirinya karena didorong oleh bian.
"Lo tuh yang lemah," ejek Galang.
"Enak aja lu ngatain gue." Edgar menoyor kepala Galang membuat sang empu meringis.
"Ck ribut lu berdua kek cewek," ujar Ryan. Setelah mengucapkan itu Ryan pergi diikuti Gerdan, Reynal, dan Arka.
"Woi kok kita ditinggal!" teriak Galang yang melihat keempat temannya sudah jauh.
"Lah kok gue juga ditinggal?" gumam Edgar lalu menyusul teman-temannya yang sudah jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIANCA
Teen Fiction🦋 it's just a world of imagination Bianca Amora Pradipta, Seorang gadis cantik yang memiliki sejuta kejutan. Siapa sangka, bahwa ia merupakan leader dari gangster VICIOS. Geng terkenal seantaro Jakarta. awalnya VICIOS dipimpin oleh abangnya yaitu A...