HAI KALIAN!
GIMANA AKTIVITAS HARI INI?SESUAI JANJI KEMARIN, HARI INI AKU UPDATE NEXT CHAPTER.
YUK YANG BELUM FOLLOW AKUN INI DIFOLLOW DULU(*˘︶˘*)
YANG BELUM VOTE CHAPTER [27] VOTE DULU!
PLIS JANGAN DIBACA DOANG◉‿◉Happy Reading!
"Kenangan itu wajib di kenang, tidak perlu dilupakan. Karena itu juga bagian dari skenario hidup kita."
__________
"DIRAAA!!!" pekik Bianca menutup kedua matanya.
"Aman kok hihi!" kekeh Dira seraya menurunkan kecepatan motornya.
"Lo hampir aja buat gue masuk rumah sakit lagi," tangan kanannya menusap dadanya, jantungnya seakan ingin copot saat Dira tiba-tiba rem mendadak dan hampir saja mereka terjatuh.
"Kenapa harus rem mendadak sih?!" protes Bianca.
Dira menatap kebelakang. "Mereka kemana ya?" tanya Dira heran.
Bianca ikut menoleh ke belakang, tetapi tidak ada siapa-siapa. Kemana mereka pergi?
Dan, buat apa mereka mengikutinya dan Dira. "Mungkin lo terlalu laju bawa motor tadi," ucap Bianca sambil mengelus dadanya, detak jantungnya masih berdegup kencang.
"Secara logika nih ya Bi, nggak mungkin mereka kalah sama gue. Kalau fight gue percaya, tapi kalau soal balapan gue bukan ahlinya Bian," tegas Dira.
"Oh gitu, gue mikir pakai otak soalnya nggak pakai logika," jawab Bianca asal. "Udah ah, lanjut jalan aja. Paling mereka iseng doang," pinta Bianca.
"Mau gue ajarin pakai logika?" tawar Dira.
"Nggak perlu, pakai hati aja."
"Au ah!" kesal Dira lalu kembali menjalankan motornya dengan kecepatan normal.
"Dir, mereka tadi ngapain ya ngikutin kita?"
"Ngefans kali sama gue," kata Dira percaya diri. Bianca memutar bola matanya. Ngapain juga ngefans sama modelan Dira, tapi Dira cantik sih. Tapi kan jawaban Dira nggak masuk akal!
Dira memapah Bianca menuju sofa yang berada di sudut ruangan. Hal itu ditatap heran oleh anggota vicios yang berada di markas.
"Ngapa tuh kaki?" tanya Romi.
"Kakinya lagi pengen di manja Bang," sahut Zaki bercanda.
"Keserempet motor doang," jawab Bianca.
Salwa berjalan mendekati Bianca. "Gimana Bi, bener yang nabrak lo itu tetangga sebelah?"
"Tetangga sebelah rumah Bianca? Jahat banget sih mereka," kalimat Adiba membuat Bianca melotot geram.
"Nggak gitu konsepnya ADIBA!" melas Salwa.
Loh, kok sekarang malah Adiba yang disalahkan? Harusnya benar dong yang di ucapkan Adiba barusan. Pasalnya kata Salwa tetangga sebelah yang membuat kaki sahabatnya pincang seperti itu. Jadi disini salah siapa?
"Kok malah di gas sih guenya?" Adiba menekuk bibirnya kebawah.
Salwa menghela nafas pelan. "Maksud gue nggak gitu sayang ku cinta kuuuu!!!" geram Salwa.
Zaki dan Romi serempak tepuk tangan dan disambut oleh Aterka dengan antusias. "AYO GELUD SAYA SUKA!" sorak Aterka semangat.
"Ayo. Lo sama gue?" tantang Bianca.

KAMU SEDANG MEMBACA
BIANCA
Fiksi Remaja🦋 it's just a world of imagination Bianca Amora Pradipta, Seorang gadis cantik yang memiliki sejuta kejutan. Siapa sangka, bahwa ia merupakan leader dari gangster VICIOS. Geng terkenal seantaro Jakarta. awalnya VICIOS dipimpin oleh abangnya yaitu A...