Malam ini markas vicios penuh dengan anggotanya. Mereka akan membalas dendam lacerta yang membuat Romi koma."Gimana udah kumpul semuanya?" tanya Raden pada Faqri salah satu anggota vicios.
"Udah bang." Raden mengangguk.
Seorang gadis memakai jaket berlambangkan vicios serta slayer merah yang diikat dilehernya, memasuki ruangan.
"Gue minta kalian harus berhati-hati. Lacerta kejam, mereka nggak mandang bulu buat jatuhin lawannya. Mau itu cewek atau cowok," ujar Bianca dengan suara lantang.
"Jangan mengeluarkan senjata kalau mereka nggak pake senjata. MENGERTI?!"
"NGERTI!!" jawab seluruh anggota.
"Gue minta 65 orang ikut nyerang. 34 jaga-jaga kalau kita butuh kalian langsung start ke lokasi, jangan lupa aktifin handphone nya. Sisanya kalian jaga markas, gue takut sebagian anak lacerta juga bakalan nyerang kesini," kata Renata yang mendapat anggukan dari seluruh anggota. Renata memang lihai dalam membuat strategi menyerang. Maka dari itu terkadang ia yang ikut memimpin Bianca maupun Raden didepan. Diikuti anggota inti di belakangnya.
Deru motor sport melaju kencang ke markas lacerta yang berada di dalam gang sempit gedung bekas pabrik.
Disinilah mereka 70 orang anggota vicios berada. Dibalik semak-semak sebrang markas.
"Gue mau 23 orang masuk dari samping markas dipimpin sama Salwa dan kak Zaki. 23 lagi dari belakang, dipimpin sama Renata dan Dira. 24 nya ikut gue sama kak Raden, kita serang lewat depan!" Kemudian mereka berpencar dengan kelompoknya masing-masing.
Tampaknya Dewi Fortuna sedang berpihak padanya. Didepan markas lacerta tidak ada yang berjaga. Mereka masuk dengan mudah ke dalam markas.
"DANIEL KELUAR LO!" teriak Bianca. Sedangkan yang lain sibuk mengobrak-abrik isi dalam markas.
"Wah wah wah, lacerta kedatangan tamu nih." Daniel datang dari arah belakang dengan beberapa anggotanya, sedangkan yang lain sedang mencegat rombongan Renata dan Dira. "Udah lama ya kita enggak ketemu." Daniel mendekati Bianca.
"Maksud lo apa nyari masalah sama vicios?!" bentak Bianca.
"Emm." Daniel mengelus dagu nya dengan ibu jari, seperti orang sedang berpikir.
"Gue cuman pengen sedikit bermain-main sama kalian, udah lama juga kan."
Bianca maju selangkah mendekati Daniel. "Kalau lo mau bermain-main sama vicios. Sekarang juga kita main!" bisik Bianca kemudian berjalan mundur mendekati anggotanya.
"SERANG!!" perintah Bian, kemudian anak vicios maju menyerang lacerta. Kini lacerta dikepung dari samping dan belakang.
Bianca dan Daniel kini berhadapan. Dengan gesit ia menyerang Daniel, meninju rahang lelaki tersebut dengan kuat. Seakan ada dendam tersendiri. Bianca maju selangkah mencengkram kuat kerah kemeja Daniel.
Dengan brutal Bianca memukul Daniel tanpa ampun membuat sang empu meringis kesakitan. Darah mengalir diujung bibir Daniel serta muka penuh lebam.
"Udah Bi dia bisa mati," cegah Salwa saat Bianca menendang perut Daniel.
"Gue ingatin sama lo, jangan pernah nyari masalah sama anak vicios kalau lo nggak mau mati!" Bianca menekan kata paling terakhirnya. Itu sebuah peringatan kalau mau main-main sama vicios.
Kemudian mereka berjalan menjauhi markas lacerta.
"Gue bakalan bikin kalian tunduk sama lacerta!" teriak Daniel dengan sisa tenaganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BIANCA
Jugendliteratur🦋 it's just a world of imagination Bianca Amora Pradipta, Seorang gadis cantik yang memiliki sejuta kejutan. Siapa sangka, bahwa ia merupakan leader dari gangster VICIOS. Geng terkenal seantaro Jakarta. awalnya VICIOS dipimpin oleh abangnya yaitu A...