8. Ketemu Calon Mertua

5.7K 332 13
                                    


"Merindukan seseorang itu sangat menyakitkan." - Bianca Amora Pradipta.

______________

Pagi-pagi sekali deringan ponsel sudah menganggu acara tidur Bianca. Dengan terpaksa cewek itu mengambil ponselnya diatas nakas lalu melihat siapa yang menelfonnya pagi-pagi buta seperti ini.

Salwa is calling..

Bianca menghembuskan nafas kasar saat tahu siapa yang mengganggu acara tidurnya.

"Hallo," ucap Bianca dengan suara khas orang bangun tidur.

"Ya ampun lo baru bangun?" tanya Salwa.

"Hm"

"Cewek model apaan lo baru bangun jam segini!"

Bianca berdecak sebal. "Ngapain sih nelfon? Lagian ini masih pagi buta Salwaaaa!"

"APA LO BILANG? PAGI BUTA?" Bianca langsung menjauhkan ponselnya dari telinga saat Salwa berteriak dengan suara cempreng.

"Ini udah jam 10 BIANCA!"

"HAH!?" Bianca melihat jam yang terpajang di dinding kamarnya. Saat ini jarum pendek berada di angka 10 sedangkan jarum panjang berada di angka 5.

"Kebo banget sih!"

"Lo ada perlu apa? Cepetan! Gue masih ngantuk"

"Nggak papa gue cuman lagi gabut, makanya gue nelfon lo," terdengar dari ponsel bahwa Salwa sedang cekikikan sendiri.

"Gila lo ya, ganggu acara tidur gue," tanpa pikir panjang Bianca mematikan panggilannya sepihak. Kemudian melempar ponselnya asal diatas kasurnya dan kembali menutup mata.

Belum ada 10 menit Bianca terlelap deringan ponsel berbunyi lagi. Dengan perasaan kesalnya Bianca mengangkat panggilan tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

"APA LAGI SIH! GUE MASIH NGANTUK, KALAU GABUT TELFON YANG LAIN AJA!"

"Hallo?"

Wait? Kok suara Salwa berubah jadi cowok sih?

"Sal sejak kapan suara lo berubah jadi berat gini?" tanya Bianca, cewek ini masih menutup matanya.

"Sal?" tanya si penelfon. Dengan berat hati Bianca membuka matanya, ia terlonjak kaget saat tau siapa yang menelfonnya.

Arka. Ya, yang menelfon Bianca adalah Arka bukan Salwa. Tetapi nama kontak Arka kenapa jadi se-alay ini?

'Arka Ganteng'. Bianca bergidik ngeri melihatnya.

"Sorry gue kira Salwa."

"Ketahuan banget baru bangun." Arka sedang terkekeh di sebrang sana mengingat Bianca yang marah-marah karena tidurnya di ganggu.

"Kenapa?"

"Jam 1 siap-siap ya, gue jemput."

"Ta-" belum selesai ucapannya sudah dipotong oleh Arka.

"Gue enggak terima penolakan."

Tut Tut Tut

Panggilan diputuskan sepihak oleh Arka. Bianca berdecak sebal, seharusnya hari ini dia bersantai dirumah bukannya berkeliaran diluar sana. Apalagi ia sudah membuat list aktivitas weekend nya.

1. Rebahan.
2. Marathon Film.
3. Baca Novel.
4. Membuat brownies.
5. Bermain basket di halaman belakang, dll.

Kenapa Arka harus menghancurkan semuanya? Dari tadi malam lelaki itu mengganggu acara santainya.

BIANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang