9. Someone

5.8K 320 9
                                    


"Kamu seperti bulan yang menyinari malamnya dunia, bedanya kamu menyinari hatiku bukan dunia." - Arka Gibran Delwyn.

________________________

"Kalau gue suka sama lo?"

Kalimat itu selalu menghantuinya dari tadi malam. Tak heran jika Bianca kadang tersenyum sendiri. Kenapa ia bisa sesenang ini? mana mungkin ia mempunyai perasaan pada leader vorgeon tersebut.

Seseorang menepuk pundak kananya membuat Bianca terlonjak kaget dan matanya membulat sempurna. Bahkan ia lupa jika sedang di kelas dengan jumlah murid yang cukup ramai, belum lagi tatapan heran dari ketiga sahabatnya. Bagaimana ia bisa lupa untuk menahan senyum konyolnya? turun sudah harga dirinya di depan sahabatnya sebagai leader.

"Lo kenapa sih senyam senyum sendiri kaya gitu?" Tanya Salwa. Bianca menggeleng kuat.

"Iya udah kaya orang gila bi," celetuk Dira Yang langsung mendapat tatapan tajam dari Bianca.

"Bian udah siap nelen Dira tuh," kompor Renata.

"Ngga, Dira pahit."

"HEH GUE MANIS YA BI!" kata Dira tak terima.

"Iya manis," ucap Salwa. "Kalau ditambah gula tapi," lanjutnya sambil tertawa kencang diikuti Renata dan kekehan Bianca. Sedangkan Dira hanya mengendus kesal.

"Eh ntar malem markas kuy?" ajak Dira.

"Ayoo! udah kangen gue sama abang-abang gesrek," sahut Salwa.

"Lo juga gesrek."

"Nggak ya!" Salwa menjitak kuat kepala Dira. Kedua sejoli ini memang suka ribut jadi jangan heran.

"Eh kalian udah pr Biologi?" tanya Afni si wakil ketua kelas.

"Hah memangnya ada pr?" Dira terlonjak kaget pasalnya dia tidak tahu bahwa guru mapel bio memberikan tugas rumah.

"Ada Yang lks halaman 127."

"Mampus gue belum!" Dira menepuk jidatnya.

"Sal liat dong," bujuk Dira dengan puppy eyes nya.

"Gue belum," sahut Salwa santai.

"Tumben? Biasanya gini-gini Lo rajin ngerjainnya?" Dira mengangkat satu alisnya. Pasalnya Salwa lah Yang paling rajin mengerjakan pr dari pada ketiga sahabatnya.

"Pulpen gue ilang mager mau beli, jadi nggak ngerjain deh," alasan simple membuat Dira tercengang.

"Bianca," panggil dira manja.

"Gue juga belum," jawab Bian enteng membuat Dira menghela nafas kasar.

"Lo nggak mau nanya gue?" Renata manaik turunkan kedua alisnya.

"Ogah, percuma nanya lo ujung-ujungnya juga jawab belum. Lagian kalau lo ngerjain pr di rumah gue juga nggak percaya, lo kan tukang ngerjain pr di sekolah. Belum ada sejarahnya. Renata Kaylee Pranada ngerjain pr DIRUMAH!" cerocos Dira panjang lebar.

Memang benar, selama ini belum ada sejarahnya seorang Renata Kaylee Pranada ngerjain pr di rumahnya. Untung-untung gadis itu kadang masih mengerjakan pr biarpun di sekolah, maka tak heran gadis itu selalu mendapat hukuman karena tidak mengerjakan tugas.

"Kalau emang iya Renata ngerjain pr di rumah gue bakal traktir kalian deh selama seminggu!" sahut Salwa.

"SERIUS?" mendengar itu telinga Dira berdiri. Salwa menganggukkan kepalanya yakin, toh Renata tak mungkin repot-repot mengerjakan pr di rumah.

BIANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang