16. Battle Basket

4.4K 270 26
                                    

"Jangan suka mengira-ngira, karena endingnya nggak sesuai sama kenyataan."

_________________

Pasti kalian tahu kan, kalau cowok udah bilang "nggak terima penolakan!", itu sudah pasti nggak bisa dibantah. Dasar cowok!

Kedua kubu itu saling berhadapan. Di tengah-tengah mereka ada Edgar yang sambil memegang koin dan bola yang berwarna orange itu. Di lapangan indoor pun sudah ramai para murid, apalagi mayoritas perempuan. Siapa sih yang nggak mau lihat anak inti vorgeon main basket?

Edgar menatap Arka. "Lima ratus apa Garuda?"

Arka berpikir sejenak, matanya menatap Bianca yang sedang menaikkan sebelah alisnya. "Garuda!"

Edgar mengangguk. "Ternyata pak bos cinta Indonesia." Arka bergidik ngeri mendengar ucapan Edgar. Memang sejak kapan ia tidak cinta pada tanah airnya, bahkan dengan gadis di depannya saja ia cinta. Ups!

"Berarti lo lima ratus ya Bi." Bianca hanya mengangguk malas. Memangnya ada lagi selain lima ratus dan garuda? dasar Edgar.

Edgar melempar koinnya ke atas, kemudian ia tangkap dengan gaya woah yang tengah viral di aplikasi tiktok. Siapa yang disini anak tiktok?

"Kebanyakan main tiktok nih," kata Gerdan.

Dengan pelan ia membuka tangannya. "Yah adanya angklung." Edgar menatap kecewa koin di telapak tangannya. "WOI YANG DISINI MILIH ANGKLUNG SIAPA?!" teriaknya hingga membuat semua mata memandang ke arah cowok itu.

"Heh kampret. Itu koin seribuan, bukan lima ratusan BAMBANK!" kesal Galang.

"Oh salah ya?" tanya Edgar polos.

"TOLONG YANG MINAT SAMA EDGAR MALIK OWEN SILAHKAN DI KARUNGIN TERUS BAWA KE RUMAH KALIAN, HABIS ITU BUANG AJA DI TONG SAMPAH RUMAH KALIAN!" kesal Ryan. "Nyesel gue ngerekrut Edgar jadi temen, untung sayang!" gumam Ryan. Edgar tersenyum senang kemudian berlari memeluk cowok itu.

"Lo beneran sayang sama gue? GUE JUGA!"

"Heh lo berdua homo?" Gerdan menatap kedua pria di depannya.

"Enak aja NGGAK!" kata mereka bersamaan.

"Udah buru, ntar keburu bel masuk lagi!" sahut Salwa.

"Eh pacarnya Gerdan Alveno yang ganteng tapi masih gantengan guweeeee.... ini itu baru bel istirahat. Masa ia belum ada lima menit udah bel masuk aja," kata Edgar menatap Salwa tajam.

"Tapi kalau dibiarin, kalian nggak berhenti tahu nggak sih Edgar Malik Owen yang ganteng tapi masih gantengan pacar gueeee?" kesal Salwa.

"Denger nggak lo?" Gerdan menatap Edgar.

"Iya, denger ganteng!"

"Ck, bacot! buruan!" sahut Reynal menatap datar Edgar.

"Gini deh, berhubung Arka gambar dan Bianca angka. Karena tadi yang keluar angklung berarti itu gambar, kita mulai dari Arka aja gimana?" usul Ryan. Bianca dan Arka hanya mengangguk.

Priitttt, bunyi suara peluit yang di tiup Edgar.

Sekarang bola berwarna orange telah berada di tangan Arka. Kedua rival itu saling menatap, kemudian dengan perlahan Arka memantulkan bolanya ke lantai.

"Ka oper Ka operrr!!" teriak Gerdan dari sebrang. Arka melemparkan bola ke arah Gerdan, bola melambung ke atas. Gerdan dengan sigap mengambil bola, tetapi satu tangan mungil berhasil menangkap bolanya terlebih dahulu.

"Maaf ya sayang," kata Salwa seraya mengerlingkan sebelah matanya.

Gerdan cengo melihat Salwa. "Baper gue!"gumamnya.

BIANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang