11. Serangan Tiba-Tiba

5.3K 320 12
                                    

"Saat kamu berada di dekatku, saat itulah aku merasakan sebuah kenyamanan."

_______________

Keenam cowok bertubuh jangkung berjalan menuju rooftop dengan barisan di pimpin oleh Arka sang ketua vorgeon, disamping Arka terdapat si dingin Reynal. Di belakangnya terdapat dua cowok tengil, siapa lagi kalau bukan Edgar dan Galang. Barisan pendek itu di tutup oleh Gerdan dan Ryan.

Jangan lupakan soal slayer biru yang selalu mereka pakai di lengan kanannya, menunjukkan identitas sebagai anggota vorgeon.

"Gue ganteng banget ya? sampe di lihatin begitu," kata Edgar sambil merapikan jambulnya menggunakan jari-jari kanannya.

"Mereka itu mandangin berlian bukannya tai sapi kaya lo," sahut Galang yang berada tepat di sebelahnya.

"Iya gue tau gue kaya berlian, semua cewek aja pada kepincut," Edgar mengerlingkan sebelah matanya pada gadis yang berada di sampingnya.

"Dede gemesh aja pada jijik liatin lo," sahut Ryan yang berada di belakangnya.

"Kok lo sewot sih Yan?" tanya Edgar.

"Terserah gue lah, mulut-mulut gue!"

"Kalau ganti mulut gue mau nggak Yan?" tanya Galang.

"Nggak! mulut lo lentis."

"Lo kata gue cewek!" Galang berjalan mundur sambil menatap tajam Ryan.

"Li kiti giwi ciwik," ejek Ryan.

"Pindah haluan ke kantin, laper gue," sahut Arka yang berada di depan.

"Perasaan baru juga kita makan di warsam," ucap Gerdan.

"Kaya nggak tahu temen lo," kata Reynal yang sibuk bermain ponsel.

"Bae-bae nabrak orang Rey kalau fokusnya ke hp muluk," Edgar berjalan maju merangkul pundak Reynal.

"Bacot!"

"Garang amat bang." Edgar menepuk kuat pundak Reynal membuat sang empu menggigit jari telunjuk Edgar yang berada di pundaknya.

"Duh sakit bego, kanibal ya lu?" pertanyaan Edgar tak di jawab oleh Reynal. Cowok itu tetap sibuk dengan ponselnya.

______________

"Eh gue denger-denger anak lacerta bakalan nyerang sekolah," ucap Adiba sambil memoleskan kutek di kukunya.

"Kata siapa?" tanya Salwa.

"Kemarin waktu pulang dari markas gue sempet mampir ke tukang mie ayam, nah di situ ada dua orang cowok lagi makan." jelas Adiba.

Adiba memarkirkan mobilnya di penjual mie ayam yang berada di tepi jalan. Cewek itu turun dari mobil untuk memesan mie ayam pesanan mamanya.

"Bang mie ayam bungkus 1 porsi ya," kata Adiba.

"Siap neng duduk dulu ya," kata Abang penjual mie ayam.

Adiba duduk di salah satu kursi dekat dua cowok yang sedang makan mie ayam sambil mengobrol ria. Ia memicingkan matanya, sepertinya ia mengenal salah satu dari mereka.

Itukan Daniel! batin Adiba. Satu cowok lagi tak dapat ia kenali, masalahnya cowok itu membelakangi dirinya.

Cepat-cepat Adiba mengambil masker berwarna abu-abu di saku jaketnya, kemudian melepaskan slayer yang menggantung di lehernya beserta jaket vicios yang ia kenakan. Beruntung dari tadi Daniel tak melihatnya.

"Pokoknya besok kita harus serang SMA Rajawali!" kata Daniel pada lawan bicaranya.

"Ada apa lagi sih bos?"

BIANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang