17. Special Day!

4.3K 283 24
                                    

"Kamu seperti bintang mewarnai hidupku dengan sendirinya tanpa bantuan orang lain, walaupun tidak secerah matahari."

_____________

Mereka berdua sedang duduk di tepi danau bawah pohon rindang. Selepas makan Arka berinisiatif membawa Bianca ke danau yang lumayan jauh dari kota. Mereka sudah menempuh waktu 2 setengah jam untuk sampai ke sana.

"Kita ngapain disini?" Bianca mengamati sekitar danau. Terdapat bunga-bunga dan pohon rindang di sekitar mereka.

"Duduk," jawab Arka.

"Lah gitu doang?" kaget Bianca.

"Lah terus mau ngapain?" tanya Arka balik.

"Nggak tahu juga sih," kekeh Bianca. Kemudian menyandarkan punggungnya di batang pohon.

"Lucu banget sih!" gemes Arka seraya menjepit hidung Bianca menggunakan kedua jarinya. "Gue ngajak kesini mau minta tiga permintaan karena lo kalah main!"

"Harus disini?" Bianca menaikkan satu alisnya.

"Biar romantis," kekeh Arka sambil menyugarkan rambutnya kebelakang.

"Jadi lo mau apa? mau gue traktir atau gimana?"

"Simpel," sahut Arka.

"Yaudah buruan, tapi jangan yang susah-susah loh!"

"Iya sayang," ucap Arka. Tangannya mengacak rambut Bianca.

"Jadi pacar gue!" pinta Arka membuat Bianca melototkan matanya.

"Seriusan deh, nggak usah main-main! udah mau malem lho ini."

"Gue serius, ini pernyataan bukan pertanyaan. Gue nggak suka ditolak dan nggak nerima penolakkan. Dan ini adalah permintaan pertama gue karena menang main basket!"

"Ta-tapi—"

"Pokoknya hari ini lo resmi jadi pacar gue, titik nggak pake koma!" tegas Arka.

"Dasar tukang paksa!" sinis Bianca.

"Iya sayang kamu juga," ucap Arka seraya mencubit kedua pipi mungil Bianca.

"Nggak jelas lo!" Bianca menjitak dahi Arka gemas.

"Bian," panggil Arka Bianca menoleh ke arah cowok yang sudah resmi menjadi pacarnya, walau dengan cara pemaksaan.

Arka menggenggam tangan mungil Bianca. "Tepat hari ini, 3 September 2020. Arka Gibran Delwyn dan Bianca Amora Pradipta dinyatakan resmi menjadi sepasang kekasih!"

"Receh banget sih," mereka berdua tertawa lepas ditemani angin sore dan suara kicauan burung.

5 menit berlalu keduanya sama-sama diam, Arka yang sibuk dengan ponselnya dan Bianca yang masih kagum dengan tempat yang baru pertama kali ia kunjungi.

"Pemandangan disini bagus ya," ujar Bianca kagum. Arka tak merespon ucapan gadis yang duduk di sebelahnya. Ia hanya sibuk memandangi wajah cantik Bianca dari samping.

"Bian," panggil Arka. Bianca menoleh, menatap kedua bola mata abu-abu cowok di depannya.

"Kamu cantik," ucap Arka to the point membuat Bianca tersenyum.

"Semua wanita di dunia ini memang cantik Ar, tapi setiap orang mempunyai porsinya masing-masing," sahut Bianca masih dengan senyuman yang tercetak jelas di wajahnya.

"Termasuk kamu, porsi kamu ada di hati aku. Kamu yang paling cantik di antara mereka semua," sambung Arka.

"Ar, definisi cantiknya wanita itu bukan dari segi fisik. Melainkan hati Ar. Kalau fisik dia oke tapi sifatnya nggak baik, sama aja dia itu nggak cantik. Tapi kalau sifat dia baik, karakternya baik, hati dia baik, itu yang menandakan bahwa seorang wanita itu cantik. Benar-benar cantik."

BIANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang