Bianca sudah siap dengan pakaiannya. Ia menggunakan kaos hitam dipadukan dengan jaket kebanggaan vicios yang terdapat lambang V ditengah lingkaran bagian lengan kirinya serta dua pedang yang berbentuk silang dibagian belakang jaket, celana jeans hitam panjang, tak lupa slayer merah khas vicios diletakkan di lehernya.Ia menuruni tangga dengan sedikit berlari, didapatnya Farah yang sedang sibuk dengan berkas-berkasnya.
"Kak, aku izin keluar ya," ucap Bianca.
"Kemana?" tanya Farah sambil melepaskan kacamatanya.
"Biasa," jawab Bianca menaik turunkan dua alisnya.
"Jangan pulang malem-malem."
"Aye aye captain!" kata Bianca dengan tangan kanan diujung alisnya, seperti hormat dengan bendera merah putih.
Ia melajukan motor sportnya menuju markas kebesaran vicios. Jalan malam ini lumayan sepi, karena jam menunjukkan pukul 21.35 malam. Sesampainya di markas ia memarkirkan motornya asal.
Dilihatnya tiga orang asing sedang berjaga didepan, sepertinya anak baru.
"Siapa lo?" tanya salah satu dari mereka.
"Lo yang siapa?" tanya Bianca balik.
"Gausah banyak bacot!"
"Gue pengen ketemu ketua lo." Bianca bersedekap dada.
"Tunggu," ucap yang satunya sambil menatap intens Bianca. "Kok bisa lo pakai jaket vicios?" Lanjutnya.
"Tanya aja sama ketua lo," kata Bianca sambil mengarahkan dagunya ke arah belakang ketiga orang tersebut. Terdapat seorang cowok beda dua tahun darinya serta tiga orang gadis dengan muka ceriahnya.
"BIANCA!" teriak tiga gadis dibelakang laki-laki tersebut. Kemudian berhamburan kepelukan Bianca.
"Bianca? Seriously?" tanya Raden dengan wajah tidaj percaya.
"Yes," senyum Bianca merekah melihat seseorang yang sudah dianggapnya seperti Abang sendiri.
Dia Raden Ray Saguna, sahabat dari almarhum Arden. Raden juga merupakan tangan kanan Bianca di vicios. Orang terpercaya nomor satu di vicios. Raden ini sosok yang baik, tegas, penyabar, tapi terkadang mudah tersulut emosi. Pangkat Raden di vicios merupakan wakil ketua.
"Akhirnya adek Abang kembali." Raden merentangkan tangannya bermaksud agar Bianca memeluknya. Segera bianca berhambur kepelukan Raden.
"Kok lo kesini engga bilang-bilang sih. Kan bisa kita jemput," ujar Renata. Ya, ketiga sahabatnya juga merupakan anggota inti vicios. Maka dari itu mereka bisa kesini, markas kebesaran vicios.
"Iya tuh," sahut Dira.
"Gapapa cuman kangen aja," jawab Bianca.
"Bang ini siapa?" tanya salah satu anak vicios yang tadi adu mulut dengan Bianca.
"Kumpulin anak-anak sekarang ke rooftop," perintah Raden. Markas vicios merupakan bekas gudang yang sudah kosong. Terdapat rooftop di lantai paling atas yang sebelumnya sudah direnovasi terlebih dahulu oleh Arden semasa ia menjadi leader.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIANCA
Teen Fiction🦋 it's just a world of imagination Bianca Amora Pradipta, Seorang gadis cantik yang memiliki sejuta kejutan. Siapa sangka, bahwa ia merupakan leader dari gangster VICIOS. Geng terkenal seantaro Jakarta. awalnya VICIOS dipimpin oleh abangnya yaitu A...