Ost| Red velvet| psycho
Habsennya kak jan lupa!
Tingalkan banyak komentar di sini biar zefmon bahagia.
Oh iya, sebelumnya mau ngingetin jangan ada rasis ya di sini, sudah mengingatkan lebih dulu ❤️
Zefmon hanya ingin menulis apa yang ada di kepalanya dan membuatnya bahagia.
AKU benci pria, begitupun dengan pernikahan. Aku sangat membenci kata pernikahan. Kata ini sama sekali tidak pernah ada dalam daftar rencana hidupku. Mengenakan gaun pengantin indah, di rias sedemikian rupa hingga menyerupai princess disney, menggunakan sepatu ber-hak tinggi lalu menjadi ratu sehari di dampingi sang pangeran, cuih! Ingin rasanya aku meludah pada pantulan diriku sendiri yang ada di cermin. Mana janjimu untuk tidak menikah? Pendusta!
Dari semua yang aku kenakan ini, hanya satu yang aku sukai. Lipstik merah darah favoritku. Aku selalu memakai lipstik ini setiap menjalankan misi, ini membuatku terlihat lebih berani.
Sudahlah, aku pasrah. Siapa yang menyangka kalau hari yang paling aku kutuk akhirnya tiba juga di dalam hidupku? Memakai gaun pengantin lalu akan melepas lajang. Orang bilang, setelah perempuan menikah maka tubuhnya bukan hanya miliknya sendiri tapi milik sang suami sepenuhnya.
Aku rasa orang yang membuat hipotesis tersebut perlu aku ludahi juga. Memangnya sehebat apa status 'suami' hingga membuat pria menjadi penguasa tubuh sang perempuan?
Dan ya, jangan lupakan bahwa aku adalah gadis yang sangat tidak suka dengan paham patriarki di mana dalam pernikahan, pria lebih dominan dan berkuasa. Tapi toh, aku juga akan membunuhnya sebelum dia sempat menyicipi tubuhku.
"Sudah siap?"
Tanya Sarah---ibu dari pria yang akan ku nikahi."Acaranya akan di mulai?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Mission
Action|WARNING: MEMBACA CERITA INI MEMBUATMU SUSAH MOVE ON| GENRE: ACTION-ROMANCE [Story 12] "Blood Roses" orang-orang memanggilnya begitu. Layaknya sebuah mawar yang indah dan menarik perhatian mata, tapi jangan lupa bahwa mawar pun memiliki duri...