Ost|MONSTER-Irene-Seulgi
Parah sih ini empat ribu kata lebih padahal niatnya pengen 2000 kata aja , gak sadar dah bablas wkkw [soalnya kalau kepanjangan nanti kalau masuk penerbitan banyak yang di potong ceu]
IBSINNYI KIK!
. Nyiynyiinyi.
MAMPUS LO! aku senang setelah berhasil mengerjainya barusan, ya walau cuma melorotin doang sih, setidaknya dia pasti akan merasa malu untuk bertatap muka denganku setelah ini. Aku harap begitu, biar dia tau malu sedikit. Hahha. Ups, kenapa aku jadi senang begini?Ingat Roses, kamu cuma menjalankan misi. Harus profesional. Kembali ku pasang wajah dinginku seperti Roses yang biasa.
Lupakan, sekarang saatnya aku untuk membersihkan diri setelah seharian mengenakan gaun pengantin ketat ini. Aku menatap diriku di cermin, apa benar ya kalau aku ini kurus? Ku balikkan badanku ke arah belakang, kiri dan kanan, betul juga ya. Kenapa aku baru sadar kalau aku kurus? Tapi sudahlah, mungkin terlalu banyak membunuh orang membuatku lupa memperhatikan bentuk tubuh. Kurus atau gemuk siapa yang peduli? Semua wanita cantik.
Sudahlah. Aku lebih dulu mengeluarkan pisau yang aku simpan di dalam gaun. Tanganku mencoba untuk menggapai reselting gaun pengantinku, tapi kok susah ya? Tadi pas pakainya kayaknya gampang deh. Apa-apaan ini?
Ughh. Kesal rasanya, entah sudah berapa menit aku mencoba untuk membukanya tapi tetap saja tidak bisa.
"Kamu masih lama?"
Tanyanya dari balik pintu kamar mandi."Bawel."
"Susah ya buka gaunnya? Mau saya bantu bukain?"
"GAK."
"Yaudah, kalau kamu perlu bantuan saya, saya ada di sini, panggil aja."
"Tidak akan."
Sekilas aku mendengar suara tawa kecilnya. Dasar pria aneh, dikit-dikit ketawa dikit-dikit senyum, aku rasa saat pembagian kotak bahagia, dia antri di barisan paling depan.
Tak mungkin aku meminta tolong padanya, karena jika begitu, dia bisa melihat bagian punggungku yang penuh dengan sayatan luka dan jahitan. Pasti Gatra akan mengintrogasiku, jadi lebih baik aku tidak meminta tolong padanya. Sebisa mungkin aku membuka reselting gaunku. Namun sekali lagi aku di buat kesal.
Saking kesalnya, aku mengambil pisau tajam milikku lalu merobek gaun putih tersebut, peduli setan dengan gaun mahal yang katanya di rancang khusus oleh desainer terkenal Ivan Guwawan.
Setelah itu barulah aku pergi mandi di bawah pancuran air shower. Membasuh seluruh tubuhku, termasuk membasahi rambutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Mission
Action|WARNING: MEMBACA CERITA INI MEMBUATMU SUSAH MOVE ON| GENRE: ACTION-ROMANCE [Story 12] "Blood Roses" orang-orang memanggilnya begitu. Layaknya sebuah mawar yang indah dan menarik perhatian mata, tapi jangan lupa bahwa mawar pun memiliki duri...