🥀 Orang Yang Sama?

35.3K 6.6K 6.6K
                                    

Ost HERE I AM AGAIN
eh tolong ya dengar atau donlot ini lagunya, habis enak bgt woy. Gak boong!

MANA YANG RINDU LM?

RINDU AKU?

RINDU BUBA?

RINDU DOI? Ups, kamu tidak punya.

ABSENNYA DULU YOK!

"Zefmon kalau ngedit suka maksa bgt, mohon maaf ya."

                     UNTUK apa aku berdiri seperti orang bodoh di depan mereka semua? Seperti badut saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                     UNTUK apa aku berdiri seperti orang bodoh di depan mereka semua? Seperti badut saja. Bahkan saat aku merasa tersudut, Gatra sama sekali tidak melakukan apapun kecuali berdiri memandangku sambil minum, rasanya aku ingin berteriak di depan kakek Arumi.

Tubuhku gemetar ketakutan, sekaligus merasa tidak terima harus bertemu orang yang selama ini muncul di dalam mimpiku. Seperti petir yang menyambar di siang hari cerah, seperti itulah perasaanku kini. Aku tidak pernah menyangka akan bertemu orang itu sekarang, di tempat ini pula. Aku mengepalkan tangan menahan rasa marah sekaligus sedih. Jika tidak di hadapan orang banyak, aku bisa pastikan bahwa nyawanya dalam bahaya.

"Menyingkirlah, saya tidak ingin melihat wajah kamu."

Aku yang sejak tadi hanya bisa diam dengan wajah tertunduk tidak bisa diam saja kali ini. Tanpa ekspresi terkejut ataupun takut dengan ucapannya, aku mengangkat wajahku hingga pandangan kami saling bertemu. Tidak cukup sampai di situ saja, aku menyunggingkan senyum sinisku padanya. Dapat aku lihat ekspresinya yang terkejut.

"Kenapa terlihat terkejut begitu? Apa mungkin sebelumnya anda tidak pernah melihat gadis secantik saya?"

"Gadis kurang ajar ini--"

"Saya memiliki nama bukan 'gadis kurang ajar ini'."

Kakek Arumi nampak emosi, jika tadi ia hanya nenyudutkanku dengan perkataannya, sekarang tangannya terangkat untuk menampar wajahku.

Tap.

Lagi, aku tersenyum lebar di depan wajahnya karena aku berhasil menangkis serangan tangannya. Ku lirik pergelangan tangannya yang hampir aku remukkan.

"Simpan tenaga anda, kenapa? Karena anda harus tetap hidup sampai hari pernikahan cucu kesayangan anda."

"GADIS KURANG AJAR!"

"Maka ajari saya bagaimana menjadi orang yang terpelajar. Jangan hanya menghakimi orang lain sementara kebobrokan di depan mata sendiri tidak terlihat."
Ku lepaskan tanganku dari pergelangannya. Aku hanya mencengkramnya saja tapi kakek ini sudah merasa kesakitan.

Last Mission Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang