Ost DREAMS|Lee Ba Da
[asli ini lagu enak banget, sekali dengar langsung jatuh cinta. Jadi tuh awalnya cuma iseng nyari lagu-lagu yang kalian rekomendasiin, eh gak sengaja malah nemu ini, btw makasih buat yang udah nyaranin lagu, beberapa dari saran kalian gue bakal pake tapi di part yang cocok yaa!]KALAU DI BILANG ABSEN ABSEN YAA! JANGAN DIEM-DIEM BAE. Kecepirit lu?
Part ini lebih panjang keknya dari yang kemarin, di tulis dalam keadaan ngantuk, ada typo ya maklum. Btw gue kalau nulis panjang bukan buat nyenengin readers ya, tapi buat nyenengin diri gue sendiri. Mengapa? Karena zefmon suka nulis.
SUDAH SIAP? HAYOKK!
Ini pasutri lagi kompak kutuan apa begimane?
KALAU begitu dia ingin membuat rumor itu menjadi nyata katanya? Halah, cuih! Aku meludah ke tanah. Memangnya sehebat apa dia sampai berpikir bisa menghamili seorang Roses?"Jangan meludah begitu, nanti kamu malah menjilat ludah sendiri."
"Najis! Dengar ya, gue gak akan pernah bikin anak sama lo! Camkan itu dengan baik."
"Sayang sekali, tapi saya tidak sabar menunggu waktu di mana kamu sendiri yang meminta untuk tidur bersama saya." Gatra tersenyum mengerlingkan satu matanya kegenitan. "Saya tunggu ajakan kamu hehhe." dia menyilangkan jempol dan jari telunjuknya menjadi love kecil yang dia tiupkan padaku. Menjijikan, aku menangkap love itu lalu menginjak-nginjaknya ke tanah, melihat itu, Gatra memegang dadanya berakting nyesek.
"Ciri-ciri orang yang sudah bosan hidup."
Aku berjalan melewatinya, namun Gatra tidak membiarkan aku pergi. Dengan seenak jidatnya, dia mengangkut tubuhku seperti yang dia lakukan saat di malam pertama kami menikah dulu. Tau kuli yang sedang mengangkat karung beras? Ya seperti itulah kira-kira cara dia mengangkatku."Arghh! Gatra bego! Lepasin gak?!"
"Habis kamu keras kepala sih. Di suruh temenin saya makan siang malah mau kabur."
Aku memberontak memukuli punggungnya, namun sayangnya, dia ternyata kebal. Pria bebal ini sungguh ingin aku lindas dengan truk tronton ya?
Untunglah ini bukan di dalam gedung perusahaan, jika iya, aku bisa menjamin bahwa orang-orang akan bergosip heboh. Apalagi jika gerombolan wanita tukang gibah tadi ikut melihat, pastilah aku akan mereka hujat habis-habisan.
"Akhirnya sampai juga."
Gatra menurunkan tubuhku begitu tiba di dalam restoran yang masih berada di area perusahaannya. Gatra tersenyum puas lalu menarik kursi untukku duduk."Selamat duduk tuan putri." ujarnya mempersilakan. Aku yang kesal tidak punya pilihan lain selain menurutinya, tapi sebelum itu, aku menendang kursi yang dia tarikkan untukku, kemudian mengambil kursi baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Mission
Action|WARNING: MEMBACA CERITA INI MEMBUATMU SUSAH MOVE ON| GENRE: ACTION-ROMANCE [Story 12] "Blood Roses" orang-orang memanggilnya begitu. Layaknya sebuah mawar yang indah dan menarik perhatian mata, tapi jangan lupa bahwa mawar pun memiliki duri...