Ost SATELITE| CHICAGO TYPEWRITER
[asli ost ini enak bgt, sudah zefmon dengar sejak SMA tapi baru ingat lagi tadi, cocok buat cerita ini, dengar yuk sapa tau ikut sukak.]SELAMAT MALAM MANTEMAN ZEFMON, JANGAN LUPA SUNYUM YA SUYUNG :)
COBA ZEFMON MAU LIHAT SIAPA AJA YANG SETIA BACA CERITA INI, ABSEN DULU YAA!
Ngantuk serius, maksain diri sendiri buat ngetik. Typo bilang
Nyai murka ya gini.
"Oh jadi gini kelakuan lo?"
SUDAH di baik-baikin, dia malah menguji kesabaranku. Setelah semua yang aku lakukan seharian ini di rumah tapi dia justru enak-enakan minum bersama para wanita berpakaian seksi. Hh, sudah bosan hidup rupanya. Apa dia lupa kalau punya istri yang sebelas dua belas sama dajal?
Setelah mengganti pakaianku dengan baju crop tie warna hitam tanpa lengan serta celana jeans robek-robek, aku pergi keluar mansion. Di pagar belakang rumah sudah ada Ghea yang menungguku di dalam mobil, dia menguap lebar menahan kantuk.
"Kesambet apaan lagi lo hah? Bisa-bisanya ngajak gue nyari minum tengah malam gini." Ghea mengacak rambutnya sambil terus menguap.
"Keluar lo, biar gue yang bawa mobil."
"Buju busrak, gak ah. Nih mobil baru gue cicil, jangan sampai lo yang bawa terus jadi lecet."
Aku membuka pintu kemudi. "Keluar secara terhormat atau gue yang seret lo keluar?"
"Oh okey." Ghea menyerah. Dia pindah ke kursi penumpang lalu membiarkanku mengambil alih kemudi.
"Kencangkan sabuk pengaman. Cause we will go to the hell." aku menginjak gas mobil dengan kecepatan tinggi hingga menimbulkan bunyi berdecit akibat gesekan ban dan jalan.
"ROSES LO GILA YA! MAU BIKIN GUE MATI MUDA?" seru Ghea sambil berpegangan pada pegangan tangan yang ada di samping kepalanya.
"Hahhahhahhah kurang seru!" aku menaikkan kecepatan hingga membuat Ghea semakin berteriak heboh.
"GOD! AMPUNILAH DOSA HAMBA-MU INI! JIKA HARI INI HAMBA MATI TOLONG TEMPATKAN HAMBA DI SISI-MU!" Aku tertawa mendengar doa yang Ghea panjatkan. Halah, seperti Tuhan ingin mendengarkan doanya saja.
CKITTT!
Setelah mengerem mendadak, aku mengecek goggle maps, sepertinya ini memang tempatnya. Sebuah bar yang di khususkan untuk orang kalangan atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Mission
Action|WARNING: MEMBACA CERITA INI MEMBUATMU SUSAH MOVE ON| GENRE: ACTION-ROMANCE [Story 12] "Blood Roses" orang-orang memanggilnya begitu. Layaknya sebuah mawar yang indah dan menarik perhatian mata, tapi jangan lupa bahwa mawar pun memiliki duri...