Part 5

512 128 14
                                        

"Semesta, tolong sampaikan kepadanya aku sangat mencintainya. Aku terlalu pengecut untuk mengakui padanya."

***

"Woi gue ada pertanyaan ke lo semua!" seru Reyhan dengan wajah songongnya.

Saat ini ke-8 most wanted sedang berada di kantin, mereka berencana untuk bolos berjamaah.

"Paan elah paling gaje" ketus Kevin.

"Ho'oh kita-kita uda pada tau isi otak lu," lanjut Nevan.

"Gue serius nih! Gue ada pertanyaan yang buat otak gue puyeng, makanya gue mau lo semua bantuin jawab," sahut Reyhan.

"Sejak kapan lo punya otak?" tanya David dengan senyum tengilnya.

"Nah bener tuh, kan pas pembagian otak lo datengnya belakangan tu jadi lo dapet yang sisa-sisa," timpal Gavin tertawa ngakak melihat wajah kesal Reyhan.

"Sialan lo! Uda gue serius ni!" seru Reyhan.

"Yaudah apaan?" tanya Kenan.

"Ni ya, kalau bubur bayi untuk bayi, terus kenapa bubur ayam di makan manusia?" tanya Reyhan.

Mereka hanya memutar bola mata malas. Emang bener pas pembagian otak sepertinya dia datangnya belakangan jadi dapat yang sisa-sisa.

"Lo tanya aja sana sama ayam nya" seru Bagas malas.

"Emang kalau gue nanya ke ayamnya, apa dia bisa ngerti sama bahasa manusia?"

"Lo pakek bahasa ayam lah goblok!" sahut Nevan.

"Bahasa ayam gimana? Gue nggak tau," balas Reyhan menggaruk kepalanya.

"Makanya lo les bahasa ayam dulu nantik!" Saran Nathan ngaco.

"Nanti gue daftari. Lo tenang aja," sahut David.

"Ah gue makin sayang sama lo semua. Baik banget si lo semua ke gue, jadi terharu"

"Gilak!"

"Stres!"

"Goblok!"

"Sakit jiwa!"

"Mati ae lo sono!"

"Ogeb!"

"Bolot!"

Umpatan demi umpatan keluar dari mulut mereka, membuat Reyhan melotot mata tak terima mendengarnya. Mereka pergi meninggalkan Reyhan yang masih menggeram marah ke arah temannya.

"Sialan emang! Temen sendiri di nistain!" gerutu Reyhan.

***

"ARETHAA! Kenapa kamu ngeletakin permen karet di bangku saya!" Kesal Bu Dini pada Retha.

Pasalnya tadi Retha sedang gabut. Dan saat ini yang masuk ke kelasnya adalah guru Matematika yang sangat membosankan baginya. Karena harus mencari nilai x dan y, Retha benar-benar pusing melihatnya.

ARETHA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang