H a a p p y R e a d i n g
****
"Nevan, besok kamu berangkat sekolah bareng Oliv!" seru Damar.
"Sekolah kita beda jarak Pa. Nanti Nevan telat kalo harus nganter Oliv," tukas Nevan.
"Nggak sayang! Karena mulai besok sampai seterusnya Oliv akan sekolah ditempat kamu," jelas Tania.
Nevan menautkan alis bingung. "Maksudnya...? "
Oliv tersenyum cerah. "Gue pindah sekolah."
"Kok bisa?" tanya Nevan.
"Gue mau kita deket. Masa iya uda beberapa tahun kita tinggal bersama, tapi kalo jumpa selalu canggung," jawabnya.
"Tapi bukan itu alasan gue, gue ingin ngancurin hati kembaran lo!" batin Oliv tersenyum sinis.
Namun tanpa mereka sadari, Retha mendengar semuanya.
"Gue ngerasa firasat gak bener ni! Pasti dia pindah sekolah karena ada tujuan," batin Retha.
~Aretha~
"Katanya hari ini ada murid baru ya?" tanya Zea.
Clara menggebrak meja heboh. "Seriusan?! Cowok apa cewek?" tanya Clara
"Katanya sih cewek," balas Zea.
Senyum Clara perlahan sirna. "Yah gue kira cowok, "
"Ye dasar lo," ucap Retha mendorong bahu Clara.
"Kalo Reyhan tau lo kayak gini, bakalan ngamuk dia," ujar Zea.
"Ye bodo amat lah," balasnya cuek.
Tet tet
"Etdah buset cepet amat bel nya," gerutu Retha kesal.
"Ye dasar lo! Uda balik-balik ntar kita kena siraman rohani," cetus Zea.
"Selamat Pagi semua!" seru Pak kumis a.k.a Pak Sam.
"Pagi Pak," seru seluruh siswa kecuali tiga orang manusia yang sibuk dengan urusan masing-masing.
"Kalian akan kedatangan teman baru, Nak silakan masuk," ujar Pak Sam memanggil siswa baru.
Siswa tersebut perlahan melangkahkan kaki masuk kedalam kelas.
Hening. Semua mata tertuju padanya.
"Silakan perken-"
Brakk
Pintu kelas dibuka dengan kasar. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Gavin, Nevan, Reyhan, dan David.
"Kalian gak punya sopan santuy- eh maksud saya sopan santun?!" tanya Pak Sam histeris.
"Yaampun Bapak. Ngomongnya kok masi suka typo sih," ledek Reyhan.
"Lidah saya meleset!" balas Pak Sam galak.
"Makanya Pak, lain kali sediain rem biar lidah Bapak gak meleset," balas Gavin ngasal.
Mata murid baru tersebut terus memandang ke Gavin, namun pergerakannya diketahui oleh Nevan. Nevan menatap dengan tatapan jengah.
"Ah kalian ini sama aja! Buang-buang waktu saya! Kali ini kalian bebas dari hukuman, cepat duduk ditempat masing-masing!" ucap Pak Sam.
Mereka berjalan ke tempat duduk masing-masing.
Gavin duduk bersama Retha, Reyhan dengan Clara, Nevan dengan Zea, dan David ia duduk sendirian."Baik Nak, silakan perkenalkan dirimu!" sambung Pak Sam.
![](https://img.wattpad.com/cover/231269374-288-k536759.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARETHA [On Going]
Fiksi RemajaTerlihat kuat di luar namun rapuh di dalam. Ia selalu berusaha agar tak melihatkan sisi lemahnya. Banyak cobaan yang harus ia lalui dari keluarga, pertemanan, bahkan percintaan yang membuat ia kembali rapuh seperti dulu. Baginya dunia terlalu kejam...