Part 27

320 44 0
                                    

Happy Reading

"Eh lo tau gak, tadi gue denger Retha sama Gavin uda jadian."

"Iya? Sumpah lo? Gila gak percaya sih gue, mereka kan selalu ribut setiap jumpa."

"Mungkin aja dari benci jadi cinta."

"Tapi ga pa-pa juga kalo mereka jadian, kalo diliat-liat mereka cocok kok."

"Iya bener! Gue kurang suka sama murid baru yang kemarin ditolongin sama Gavin di kantin."

"Eh-eh itu orangnya muncul, kayaknya sih dia suka sama Gavin."

Oliv menahan kesal, sepanjang koridor pada membahas Retha dan Gavin yang katanya sudah berpacaran. Dan bahkan mereka terang-terangan berbicara tentang Oliv.

"Sialan!" umpat Oliv kesal.

Oliv menatap sinis kepada pasang mata yang dari tadi membicarakan dia.

'Akan gue rusak hubungan lo Ret!' batin Oliv tersenyum smirk.

***

"Sumpah ya Ret, gue masi bingung. Lo kok mau sih sama tu bocah?" cetus David menunjuk Gavin.

Reyhan menggebrak meja kelas dengan heboh. "Nah bener. Atau lo guna-guna Retha ya?!" tuduh Reyhan sengit.

Gavin mengelus dadanya dramatis. "Emang punya temen gak ada yang bener gue," ujar Gavin kesal yang di balas kekehan dari yang lainnya.

"Hm, gue sebenarnya terpaksa nerima dia. Kasian mukanya melas, jadi ya gue terima aja. Baik kan gue?" tanya Retha menaikkan alisnya.

Gavin mendengus mendengar jawaban dari Retha. Sementara yang lainnya tertawa melihat wajah kesal Gavin.

"Kok kamu gitu sih?" tanya Gavin.

"Dih kok gue jijik ya Vin denger lo ngomong kamu-kamu," sahut Nevan.

Reyhan menepuk pundak Nevan dengan heboh. "Nah bener lo. Sekarang dia jadi bucin," ucap Reyhan.

"Eh guys, bentar lagi sekolah kita mau ngadain turnamen basket kan?" potong Zea.

"Ha iya. Gue baru inget. Kalo gak salah lawan Sekolah Angkasa ya?" balas David.

"Iya. Kemarin Pak Sam bilang ke gue untuk ngumpulin anak basket ntar pulang sekolah. Lo bertiga jangan pulang nanti!" ujar Gavin.

Reyhan memasang wajah memelas. "Gak bisa ditunda ya Vin? Sumpah mager banget gue," keluh Reyhan.

David menoyor kening Reyhan. "Dih gaya lo sok-sok mager uda kayak cewek lo!"

"Jangan banyak alasan Rey!" sahut Nevan.

"Anak Sekolah Angkasa ada yang ganteng gak ya?" tanya Clara berbinar.

"Kalo ada emang kenapa?" balas Retha.

Clara tersenyum sumringah. "Lo cemana sih Ret! Ya gue ajak pdkt la,"

"Sinting," celetuk Nevan.

"Sirik ae lo Junaidi!" lontar Clara.

"Eh Maemunah ngapain Bapak gue lo sebut-sebut ha!" cetus David sinis.

"Ye santai dong! Ngegas amat, amat aja kagak ngegas," timpal Clara.

Gavin menggelengkan kepala malas lalu matanya menoleh kepada Reyhan yang sedari tadi diam menunduk.

Gavin menyenggol lengan Reyhan pelan. "Lo kenapa cuy? Diam-diam bae,"

ARETHA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang