Part 30

356 36 3
                                        

“Tak perlu khawatir, jika seseorang memang ditakdirkan untukmu sejauh apapun dia pergi pasti akan kembali”

~Retha

Happy Reading!

Bantu tandai kalo ada typo

••••

"Retha!"

Retha menoleh ke belakang dengan raut terkejut. "Ga-gavin."

"Siapa dia?" Tunjuk Gavin kepada Yoga yang hanya diam tak mengerti.

"Di-"

"Woi Van! Apa kabar lo?" sahut Yoga tiba-tiba saat melihat Nevan dan yang lainnya datang.

"Gue baik. Lo gimana?" Nevan bertanya kembali kepada Yoga.

"Baik juga. Skill main basket lo makin oke aja gue liat, sampe sekolah gue kalah dari sekolah lo."

Nevan hanya tersenyum menanggapinya.

Yoga mengcek ponselnya yang terdapat notif masuk dari grub timnya.

"Gue harus pergi dulu. Next time kita ngobrol lagi. Eca gue harus pergi dulu, jaga diri baik-baik," ujar Yoga pergi berlalu dari mereka. Tapi sebelum ia benar-benar pergi ia menyempatkan diri memeluk Retha serta mencium kening Retha. Hal itu sontak membuat Gavin semakin marah.

Selepas Yoga pergi, Retha berniat untuk menjelaskan semuanya. Namun Gavin enggan untuk mendengarkannya.

"Aku gak nyangka kamu main di belakang aku. Aku ada salah sama kamu?" tanya Gavin menatap penuh kecewa terhadap Retha.

"Dan lo sahabat yang selama ini gue andalkan, lo nyembunyiin ini semua dari gue? Gue kecewa sama lo Van!" lanjut Gavin menunjuk Nevan.

"Lo salah paham!" tukas Nevan.

Gavin tersenyum sinis. "Salah paham lo bilang? Dari mananya gue salah paham?"

"Gue rasa semuanya uda jelas. Gue mau kita putus! Percuma hubungan ini dipertahankan, kalo yang satunya aja selingkuh!" ucapan Gavin membuat Retha dan yang lainnya terkejut.

"Dan lo Van gue kecewa sama lo."

Retha menahan air matanya yang hampir jatuh. "Aku gak mau kita putus. Ini masi bisa dibicarakan baik-baik Vin! Dengerin dulu penjelasan aku!"

"Bicarakan baik-baik? Gak ada yang perlu dibicarakan! Saat dia meluk lo bahkan nyium lo, lo gak ada penolakan sama sekali! Jadi apa yang mau dibicarakan?" ujar Gavin pergi meninggalkan mereka.

Pupus. Air mata Retha jatuh begitu saja. Hatinya sedih, Gavin sudah mengganti panggilan mereka menjadi seperti dulu saat mereka tak ada hubungan.

"Ret sebenarnya dia siapa?" Reyhan bertanya dengan hati- hati. Ia tak ingin melukai hati Retha. Namun Retha enggan menjawab, ia berlari pergi untuk mengejar Gavin disusul Nevan yang mengikutinya.

"Kita ikuti mereka," ujar David pergi disusul Reyhan di belakangnya.

•••

Retha terus berlari menelusuri setiap koridor yang ia lewati. Matanya memanas, sungguh ia tak dapat menahan air matanya yang akan jatuh.

"Vin lo dimana sihh," gumam Retha cemas.

Retha menoleh kebelakang saat ia merasa ada yang menyentuh pundaknya.

"Nevan," cicit Retha sendu.

Nevan tersenyum tulus seolah mengerti dengan kondisi Retha, ia langsung membawa Retha kedalam pelukannya.

ARETHA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang