Part 9

412 84 0
                                    

Happy Reading

***

Suasana kantin sangat riuh sekarang, Retha dkk sedang membuat konser dadakan.

"AYOK SEMUA WOII KAKI DI ATAS!! KITA SENENG-SENENG HARI INI!!" teriak Retha heboh sambil melanjutkan nyanyiannya.

"COLAK-COLEK SAMBALADO ALAMAK OI
DICOLEK SEDIKIT, CUMA SEDIKIT
TETAPI MENGGIGIT
UJUNG-UJUNGNYA BIKIN SAKIT HATI
HO-HO-HO ...
UJUNG-UJUNGNYA SAKIT HATI"

Zea dan Clara tak tinggal diam mereka juga ikut menyanyikan lagu dangdut yang di nyanyikan Retha.

"DI DALAM LIDAHMU ITU MENGANDUNG BARA API YANG MEMBAKAR HATI. DI DALAM LIDAHMU ITU MENGANDUNG RACUN TIKUS
YANG MEMATIKANNYA" lanjut Zea dan Clara tak kalah heboh.

Retha dkk terus bernyanyi sampai tak sadar bahwa seisi kantin juga ikut bernyanyi bersama.

Di sisi lain Gavin dkk menatap seisi cengo, mereka heran dengan tingkah Retha dkk.

"Widiw konser woi!! Gila-gila dangdutan gratis nih! Ayok woi kesana!!" Antusias David yang kini sudah melupakan masalahnya dengan mantannya. David memang sangat menyukai dangdut, bahkan lagu yang ada di Handphone nya rata-rata lagu dangdut.

"SAMBALADO EH EH
SAMBALADO EH EH
ITU SAMBALADO
CINTAMU SAMBALADO" teriak David mengejutkan Gavin dkk. Bahkan seisi kantin langsung melihat ke arah mereka sekarang.

Nevan menoyor kepala David. "Gak usah teriak juga anakonda!"

"LANJUT WOII!!" Histeris Reyhan bergabung ke arah Retha dkk.

"AKANG GENDANG, KALAU SAYA BILANG MUTER, MUTER YA!
MUTER, MUTER, MUTER!" Heboh Gavin sambil menggerakkan badannya di ikuti oleh David, Reyhan, Nevan.

"MAJU, MUNDUR," lanjut Nevan

"MAJU MUNDUR, MUNDUR," lanjut David dengan Reyhan yang menggoyangkan pinggulnya.

Retha dkk tak mau tinggal diam, mereka juga ikut menggoyangkan badan mereka mengikuti lirik lagu yang sedang viral itu.

Tet... Tet...

Karena keasyikan dengan tingkah mereka yang absurd, seisi kantin sampai tak mendengar suara bel yang telah berbunyi.

"BAGUS YA! BEL UDA DARI TADI, TAPI KALIAN MASIH BERADA DI KANTIN! DAN ITU APA LAGI RETHA, GAVIN, CLARA, REYHAN, ZEA, NEVAN, DAVID KENAPA KALIAN JOGET-JOGET SEPERTI ITU?!" Teriak Pak Kumis menggelar

Seisi kantin hanya mampu menundukkan kepala mereka, kecuali Retha dkk dan Gavin dkk. Mereka malah menatap dengan senyum mengejek ke arah Pak Kumis.

"Bapak kalau mau ikut bilang aja! Gak usah pakek marah-marah segala. Kita peka kok Pak, kalau Bapak mau ikut konser bareng kita," ucap Retha yang membuat Pak Kumis semakin marah.

"KALIAN BERTUJUH BAPAK HUKUM HORMAT TIANG BENDERA SAMPAI PULANG!"

Mereka terkejut bukan main. Bukan apa-apa cuaca sekarang sangat tidak panas.

"Pak- " uacapan Zea di potong oleh Pak Kumis.

"Saya tidak mau menerima alasan apapun dari kalian! Kalian semua kembali ke kelas masing-masing. Dan untuk kalian bertujuh segera ke lapangan sekarang!"

Mereka berjalan ke lapangan dengan raut wajah cemberut. Di ikuti Pak Kumis yang berjalan di belakang mereka.

"Gila eww, panas banget astantang," keluh Clara menutupi wajahnya dari panasnya matahari.

"Pak! Hukumannya yang lain aja deh, jangan di jemur gini. Ini panas lo pak! Bapak kok tega si sama kita!" sahut Retha dengan wajah memelas.

"Saya tidak menerima alasan apapun! Cepat hormat sana!"

Mereka berjalan ke depan tiang bendera yang menjulang tinggi. Lalu mengangkat tangan mereka seraya berhormat.

"Saya tinggal dulu! Awas aja kalau kalian coba-coba kabur!"

Melihat Pak Kumis yang sudah jauh, Retha dkk segera menepi ke pinggir lapangan di ikuti oleh Gavin dkk.

"Aelah Pak kumis tega kali ke kita. Apa coba salah kita?" tanya Retha ke teman-temannya.

"Tau! Sensi amat kalau uda nengok kita," balas Zea menggebu-gebu.

Retha bangkit dari duduknya membuat mereka bertanya-tanya.

"Mau kemana lo Ret?" tanya Reyhan menatap Retha.

"Rooftop," jawab Retha singkat.

Mendengar kata Rooftop membuat mereka melebarkan mata senang.

"IKUT!!" teriak mereka barengan.

***

"Woi Ken, Vin! Gue liat-liat mukak lo mirip sama Retha. Apa lagi mukak Nevan sama Retha mirip banget kalau di lihat dari deket," ucap Bagas membuat suasana mendadak hening.

"Perasaan lo aja kali!" balas Kevin santai.

"Iya bener yang di bilang Bagas, kalau di perhatiin mukak kalian bertiga itu mirip sama Retha loh," sahut Nathan menyetujui perkataan Bagas.

Kevin dan Kenan menatap satu sama lain. "Apaan sih lo berdua! Ngaco tau gak!" ucap Kenan.

"Gak ngaco bambang! Lo bertiga emang mirip elah!" balas Bagas. "Atau jangan-jangan lo bertiga sodaraan sama Retha?" tambahnya.

"Lo mau tau ada hubungan apa diantara kita sama Retha?" tanya Kevin serius.

"Nah akhirnya lo jujur juga! Ada hubungan apa lo bertiga sama Retha?" tanya Nathan. "Sodaraan kan?" tambah Bagas tak sabar.

"Sebenarnya gue, Kenan, sama Nevan itu-"

TBC

ARETHA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang