Part 8

37.3K 2.9K 99
                                    


Happy reading 👣


Mentari pagi memaksa untuk memasuki celah-celah jendela kamar. Alarm sedari tadi berdering, mengusik ketenangan seorang Angkasa yang sedang tertidur pulas dibalut dengan selimut.

Dengan rasa malas, Angkasa melirik jam yang menunjukkan pukul 6.35, yang artinya 25 menit lagi bel masuk sekolah berbunyi. Shit! ... umpat Angkasa kesal, bukannya ia takut dihukum tapi hari ini ia ingin santai sejenak tanpa ada hukuman apapun.

Angkasa telah siap dengan pakaian seragamnya yang tidak beraturan. Seragam dikeluarkan, dasi diikat di lengan, sepatu putih.

Angkasa menuruni tangga menuju dapur "eh den Angkasa ni sarapannya" ucap bi Lastri sambil memberikan roti dengan selai coklat dan segelas susu.

"Iya bi," Angkasa meminum susu nya dengan berdiri hingga habis. Ia mengambil roti tersebut kemudian ia berlari menyalami bi Lastri.

"Assalamualaikum bi." Angkasa terburu-buru sambil memakan rotinya.

"Eh den duduk dulu kalau makan." ucap bi Lastri setengah berteriak kala Angkasa yang sudah menjauh dari hadapannya.

"Angkasa buru-buru bi."

Brummm Brummm

Angkasa melajukan motornya persis seperti orang kesetanan. Ia menyalip beberapa kendaraan dan nyaris menyerempet, sumpah serapah orang-orang pun di lontarkan. Angkasa tidak peduli yang penting ia harus sampai sekolah sebelum gerbang ditutup.

****


Untung masih ada waktu 5 menit, Angkasa telah sampai ke sekolah. Ia turu dari motornya lalu melangkahkan kakinya menuju kelas. Di sepanjang jalan para murid perempuan memekik histeris, Angkasanya acuh dan terus melangkahkan kakinya.

"ANGKASAA!!"

Mendengar namanya disebut, Angkasa menoleh "Hmm, bapak manggil saya?" Angkasa mengerutkan keningnya

Guru itu pun mendengus kecil "Emang nama Angkasa ada berapa hmm?"

Angkasa mengangkat bahunya acuh dan hendak melenggang pergi.

"Ehh ya kamu lah Angkasa Alexander Brawijaya siapa lagi coba haah!" ucap Pak Cipto kesal.

"Title saya jangan lupa dong pak, Angkasa Alexander Brawijaya ganteng. Nah baru betul!"

"Ganteng gundulmu, itu kenapa dasi diikat di lengan ha?!"

"Ga usah ngegas dong pak, nanti cepet tua ntar cepet mati gimana? Bapak mau??"

"Jadi kamu doa in saya mati gitu?!!"

Angkasa menahan tawanya dan hendak kabur. Dalam hitungan 1, 2, 3 dan ... Kaburrr

"Oalah gendeng!" ujar pak Cipto sambil melenggang pergi.

Angkasa sudah sampai di kelas nya ia melihat Reymond dan Arion tengah duduk di atas meja dan Mabar ml.

Double kill

Tripel kill

Maniac

You has been slain

Arion mengumpat saat dirinya ingin savage eh malah ia mati ditubruk aldous.

"Anjing, Mon lo kan tank kenapa kaga ngelindungin Lesley gue anjir. Gagal savage suu!!"

"Kan gue dah bilang, kalo gue kaga bisa make tank njer!! Kasih gue mage tadinya." balas Reymond tak terima disalahkan, tohh tadi Arion yang menyuruh nya memakai tank.

Angkasa duduk sambil mendengarkan musiknya menggunakan earphone.

Defeat ...

"Arghh tim noob!" maki Arion kesal.

"Yaelah game doang sampe segitunya," balas Reymond santai.

"Sa, ntar istirahat disuruh latihan basket." ujar Reymond sambil menarik earphone milik Angkasa.

"Gak mood!" balas Angkasa datar.

"Yaelah Sa lo sebagai captain seharusnya tetep semangat biar anggota yang lain juga ikut semangat."

"Oke, gue ikut!" final Angkasa.

Bel berbunyi, Angkasa tidak ingin membolos karena ia terlalu malas untuk hari ini.

****


Seorang cowok dengan tengah asik berlari-lari sambil mendribble bola ditangannya. Dengan keringat bercucuran menambah kadar ketampanannya, membuat para perempuan dipinggir lapangan sambil berteriak kegirangan menyemangati Angkasa.

Dengan baju lengan pendek, membuat otot lengan Angkasa terlihat.

Dengan baju lengan pendek, membuat otot lengan Angkasa terlihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuci mata sebentar:v

"Angkasa semangat!!"

"Aaa ... jodohku semangat."

"Ganteng banget pacar gua tuh!"

Dan masih banyak lagi celotehan para murid perempuan. Hingga membuat Vio penasaran, ada apa dilapangan hingga seramai itu.

"Eh itu rame-rame ada paan?" tanya Vio ke Adel dan Thalia.

"Oh mungkin Angkasa and the geng lagi latihan basket." balas Thalia sambil merapikan alat tulisnya.

"Yukk liat, banyak cogan njer!" timpal Adel antusias.

"Yuk lah penasaran," balas Vio.

Mereka bertiga melangkahkan kakinya menuju lapangan. Disana sudah ramai penonton yang didominasi oleh perempuan.

"Baru latihan aja kek gini, apalagi ntar pas dah tanding." ucap Vio heran.

"Lebih rame malah melebihi tribun sepak bola njer!"  balas Thalia sambil melihat kelapangan.

"Angkasa keren banget!!!"

"Coba kalo nggak dingin, pasti banyak yang seneng." Adel menepuk-nepuk pundak Thalia saking hebohnya.

"Sakit nyet!" Thalia menoyor kepala Adel.

Kehebohan penonton semakin menjadi, sehebat itukah pengaruh Angkasa disekolah ini??
Vio bertanya-tanya heran.

Pemain basket itu bertos ria ala cowok menyemangati satu sama lain. Angkasa mengelap keringatnya menggunakan punggung tangannya kelihatan lebih seksi.

Tak sengaja mata Vio bertemu dengan tatapan Angkasa, seperkian detik Angkasa terlebih dahulu memutus pandangannya ke arah yang lain.

~~~

Klepek-klepek gak Lo, liat jodoh gue??

Gimana-gimana? Halu gue udah tingkat akut kan😭

IG:@ditarchmdn_





















Angkasa (Proses Penerbitan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang