Part 36

24.1K 2K 14
                                    


Ada yang kangen sama Angkasa???

Siap menaburkan bintang sama bacotan kalian?

Saya rasa kalian siap y ><

Happy reading 👣


Jam sudah menunjukkan pukul 15.20, yang berarti sudah waktunya Vio untuk pulang. Sedari tadi Vio terus saja menampilkan senyumannya hingga membuat Kai heran terhadap adeknya.

"Kenapa lo? Gak salah obat kan?" Tanya Kai bergidik ngeri takutnya adeknya ada gangguan jiwa. Jahat emang_-

"Lahk emang Vio kenapa? Terus Vio minum obat juga udah bener!" Balas Vio yang masih menampilkan senyumannya.

Pasalnya kemarin Vio sama Vio hari ini berbeda. Kemarin gadis itu terlihat begitu takut histeris dan kini Vio sedang tersenyum lebar, seakan-akan tak pernah ada sesuatu yang terjadi.

"Emang Lo beneran udah boleh pulang?" Tanya Kai heran.

"Udah kok, kalo gak percaya tanya aja sama Papa. Ya nggak Pa!"

Kai menatap Papa nya, Sanjaya menghembuskan napas pasrah lalu mengangguk.

Sudah Kai duga, Vio pasti memaksa Papanya agar ia keluar dari rumah sakit.

"Dasar keras kepala!" Gumam Kai yang masih terdengar oleh Vio.

"Bodo, wlee!" Vio menjulurkan lidahnya.

Kai membantu Vio turun dari ranjang lalu berjalan keluar dari ruangan yang di ikuti oleh Sanjaya yang membawakan baju-baju Vio.

Sekitar 45 menit, akhirnya Vio dan lainnya sudah tiba di rumah. Kai membantu Vio turun dari mobil dan disusul oleh Sanjaya.

"Eh non Vio, mbok kangen sama kamu. Rumah jadi sepi karena gak ada yang cerewet lagi, " ucap Mbok Jum.

"Mbok mah bisa aja, Vio juga kangen sama mbok."

"Pa, mama mana?" Tanya Vio.

"Mama, lagi dikamar kayaknya tidur."

"Kasian mama, gara-gara Vio pasti mama capek, " gumam Vio lirih.

"Bang, jalan-jalan yuk? Sama papa juga besok kan udah mau berangkat, " ajak Vio.

"Besok aja sayang, kamu harus istirahat dulu." Ucap Sanjaya lembut.

"Lagian baru juga pulang dari rumah sakit masa langsung jalan-jalan." Timpal Kai.

"Ish, gak asik!" Vio mencebik, lalu ia pergi sambil menghentak-hentakan kakinya.

Sanjaya hanya geleng-geleng melihat tingkah Putri nya.

****


Sherryl mondar-mandir dikamar besarnya yang berwarna soft pink, Sherryl tampak seperti serigala yang ingin menghabiskan mangsanya. Ia mengacak rambutnya frustasi, Sherryl menghempaskan tubuhnya di kasur empuknya.

"Harusnya gue bunuh tuh cewek sialan!!! Argh! Gara-gara dia gue di Do dari sekolah! Terus ngapain Angkasa belain dia, sebelumnya Angkasa selalu cuek terhadap sekitar. Dasar cewek sialan!"

Sherryl menjambak rambutnya, lalu ia menutup wajahnya menggunakan bantal. Kedua bahu Sherryl nampak naik turun.

Ya, Sherryl menangis.

****


Tok! Tok! Tok!

Seseorang mengetuk pintu kamar Vio.

"Masuk aja! Pintunya gak dikunci." Teriak Vio.

Ceklek

"Vio?" Suara Sanjaya membuat Vio yang sedang bercermin kini beralih menatap Sanjaya.

Angkasa (Proses Penerbitan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang