Part 51

19.8K 1.4K 27
                                    

Jangan lupa Vote dan tinggalin jejak kalian🥰
Aku boleh minta tolong sama kalian??
Tolong share cerita Angkasa agar lebih banyak yang mengenal cerita ini.

Happy reading 👣


Setelah memakan waktu satu setengah jam lamanya dalam penerbangan, kini Vio dan kawan-kawan sudah sampai di bandara Soekarno Hatta.

"Setelah sekian lama gue ninggalin Jakarta, akhirnya kembali lagi!" seru Reymond sambil menghirup udara.

Pletak

Arion mengeplak kepala Reymond, "baru juga 3 hari, bego!" ucap Arion menatap Reymond jengah.

"Gak usah nabok kepala gue juga kali!"

"Kalian berdua bisa diem gak si?!" sahut Thalia menatap Arion dan Reymond tajam.

"Ngapain tuh mata melotot! Mau gue colok, hah?!" tantang Arion membalas tatapan Thalia.

"Oh Lo berani sama gue, " Thalia menggulung lengan bajunya.

"Udah-udah! Kok malah kalian yang ribut si, ntar jodoh baru tau rasa!" celetuk Adel yang mendapat tatapan tajam dari Arion dan Thalia.

"Hehehe..... tuh mata kalemin dong." ujar Adel nyengir.

"Najis, banget sama buaya darat!" ucap Thalia berpaling dari hadapan Arion.

"Dih, emang gue mau sama lampir! Udah galak, cerewet, nyebelin pula!" timpal Arion.

Thalia siap-siap ingin menjambak rambut Arion, namun sebelum menjambak rambut Arion tangan Thalia terlebih dahulu dicekal oleh Vio.

"Please...... bisa nggak jangan ribut terus? Malu tau diliatin sama orang-orang!" lerai Vio yang sudah jengah terjadi tingkah kedua manusia tersebut.

"Arion duluan!!" tuduh Thalia seraya bersedekap dada.

"Mana ada! Yang ada Lo duluan, Soleha!" ucap Arion tak terima jika dirinya disalahkan. Padahal kan Thalia terlebih dahulu yang membuat masalah? Kenapa harus dirinya yang disalahkan.

Vio hanya geleng-geleng kepala, "sopir gue udah dateng, Lo pada mau nebeng apa naik tak-"

"NEBENG!!!!" seru mereka kompak.

"Ye giliran nebeng aja gercep!" cibir Vio.

Mereka semua hanya menampilkan tampang watadosnya, lalu berjalan menuju mobil Vio.
Bahkan mereka melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda tadi, karena ini sudah malam.

****


Pukul 21.30 WIB

Setelah mengantar teman-temannya pulang kerumah mereka masing-masing, kini Vio telah sampai dirumahnya. Rumah yang ia rindukan beserta orang yang didalam, siapa lagi jika bukan mamanya?

Vio memasuki kedalam rumahnya yang begitu sepi, "mama udah tidur kali y?" gumam Vio, lalu ia memilih untuk istirahat di kamarnya.

Vio sudah berada di dalam kamarnya, meletakkan barang-barang dirinya dan segera mandi. Sebenarnya ia malas mandi malam-malam, namun gerah dan badannya sudah lengket jadi sekali-kali gak apa-apa lah daripada gak bisa tidur kan.

Tak membutuhkan waktu lama, sekitar sepuluh menit akhirnya Vio selesai melaksanakan ritual mandinya. Vio langsung menuju lemari pakaiannya, ia akan menggunakan piyama tidurnya.

"Angkasa masih marah gak y?" ucap Vio bermonolog.

"Besok gue harus kerumah Angkasa! Harus, gue harus jelasin semuanya." final Vio lalu ia menarik selimutnya untuk segera tidur.

Angkasa (Proses Penerbitan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang