Part 46

21.6K 1.8K 154
                                    

ANGKATIC mana suaranya????

Gak jawab, aku benci🥺

Happy reading 👣


"Enak aja main jodoh-jodohin!" protes Thalia.

"Ya udah sama saya aja, " balas Pak Kris enteng.

Blush

Pipi Thalia merona, akibat ucapan Pak Kris.

"Bapak, jangan suka ngerebut dong, Thalia kan punya saya!" celetuk Arion tanpa sadar.

Tiba-tiba kelas hening, "cie....... " ledek murid-murid.

Arion yang menyadari perkataannya tersebut langsung membekap mulutnya menggunakan tangannya, "paan si!" Arion salah tingkah.

"Tenang, saya cuma bercanda." balas Pak Kris "ya udah ayok maju buat baca puisi, " lanjutnya.

Thalia hanya mendengus kesal, mau nya apa sih tuh buaya darat? Minta di sajenin emang tuh orang!

Pak Kris pun memanggil pasangan kelompok untuk maju, setelah sebagian kelompok sudah maju kini bagian Adel serta Reymond.

"Selanjutnya Reymond dan Adel, ayo maju." ucap Pak Kris.

Adel dan Reymond melangkahkan kakinya menuju ke depan papan tulis, mereka menatap teman-temannya dari depan.

"Ayo, mulai." titah Pak Kris.

Reymond terlebih dahulu untuk membacakan puisinya, "Ayah..... "

"Engkau Ayah ku, "

"Kau juga suami ibuku, "

"Kau seorang lelaki yang ku sebut sebagai Ayah, "

Pak Kris serta murid lainnya memandang Reymond dengan cengo, puisi macam apa itu?

"Aya-" ucapan Reymond terpotong.

"Stop! Puisi apa itu?! Coba gantian Adel, "

"Bisanya cuma protes!" sungut Reymond.

Adel mulai membacakan puisinya, "Ibu..... "

"Engkaulah ibuku.... "

"Istri dari Ayahku, "

Pak Kris lagi-lagi dibuat cengo oleh mereka, "sudah-sudah!! Kalian itu gimana si? Saya kan bilang buat puisi berbalas bukan menjelaskan!!!" geram Pak Kris.

Reymond berdecak, "lah saya kan bacanya udah kayak puisi pak!! Protes mulu, yang penting saya udah ngerjain terus mau maju!" balas Reymond.

"Ngejawab aja!"

"Ish bapak! Jangan marah-marah napa pak, nanti cepet tuwirr, " celetuk Adel.

Sudah habis kesabaran Pak Kris mengahadapi dua spesies langka tersebut, "kalian duduk aja! Pusing saya ngeladenin kalian berdua!!"

"Siapa suruh ngeladenin kita y, " ucap Adel menyenggol lengan Reymond.

"Lah iya, tuh guru minta apa si!"

"Saya dengar! Duduk sama sebelum saya berubah pikiran, "

Reymond dan Adel langsung kembali ketempat duduknya, "iya-iya!!!" balas Adel.

"Huuuuuu..... " sorak dari para murid.

Adel menatap tajam, "apa Lo pada?! Mau gue sobek tuh mulut!" sinis Adel.

****


Kini sepasang remaja tengah menikmati indahnya langit yang berwarna jingga di sore hari, merebahkan tubuh mereka pada hamparan rumput.

Angkasa melirik ke arah Vio, "Vi, makasih." ucap Angkasa begitu tulus.

Vio langsung menoleh lalu menaikan salah satu alisnya, "buat?" tanya Vio bingung.

"Segalanya, kamu udah bikin keluarga aku balik kaya dulu. Terus kamu hadir di samping aku. Ckk! Bukanya romantis kok lucu y gue ngomong gitu, "

Vio hanya terkekeh geli, "gak perlu romantis, jadi diri sendiri aja. Buat diri kamu beda dari yang lain, "

Angkasa hanya tersenyum, "aku janji gak akan bikin kamu kecewa, "

"Mengucapkan janji itu mudah, sangat..... mudah, sehingga mudah mengingkarinya. Cukup buktikan, bukan sekedar omong kosong."

Angkasa hanya mengangguk, "pulang yuk?" ajak Angkasa.

"Yuk, " Vio beranjak dari tidurnya begitupun Angkasa.

Mereka saling mengaitkan tangannya satu sama lain, melangkahkan kakinya menuju motor Angkasa.

"Sa, kamu main ya? kerumah. Mama pengen ketemu kamu, " ucap Vio yang sedang menggunakan helm.

"Hmm, " balas Angkasa singkat.

Angkasa pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang, membelah jalanan sore hari yang lumayan padat diakibatkan jam pulang para pekerja.

Vio mengeratkan pelukannya pada Angkasa, ia merasa nyaman. Ia merasa beruntung mendapatkan sosok lelaki seperti Angkasa, ya... walaupun cueknya kadang kambuh.

Angkasa sudah berada di depan rumah Vio, ia mematikan mesin motornya lalu melepaskan helm full face milik dirinya.

Vio pun segera turun dari motor Angkasa, ia melepaskan helm tersebut lalu memberinya pada Angkasa.

"Jadi mampir kan?" tanya Vio.

"Jad-"

Drtttt drtt

Ponsel Angkasa bergetar lalu ia mengangkat panggilan dari ayahnya tersebut.

"Halo?"

"......"

"Iya, yah. Angkasa kesana, "

Tutt

Angkasa memutuskan panggilan sepihak, lalu ia beralih kepada Vio.

"Maaf, kayaknya lain kali. Mama gak ada yang jaga soalnya Ayah ada urusan mendadak, "

Vio tersenyum, "okeh, gak apa-apa. Salam y buat mama kamu, " balas Vio yang diangguki oleh Angkasa.

Angkasa pun mencium kening Vio, "love you," bisik Angkasa membuat Vio tersipu malu.

"Too, " balas Vio malu-malu.

Angkasa terkekeh geli, lalu mengacak rambut Vio. Angkasa pun menyalakan mesin motornya.

"Hati-hati, " ucap Vio.

Angkasa tersenyum, "iya, sayang." Lalu Angkasa melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Vio.

Vio memasuki rumahnya dengan senyum yang merekah menghiasi wajahnya. Sungguh bahagia dirinya ketika bersama Angkasa, semoga saja tidak ada masalah di dalam hubungannya iya semoga saja.

~~~

Maaf kalo gaje😣

Next????

20 vote+ 20 komen.
Bisa???

Spam komen dan jangan lupa Vote🥰


IG:@ditarchmdn_

Angkasa (Proses Penerbitan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang