Inget votmennya y:"
Happy reading 👣
Saat ini Vio tengah di koridor yang sudah sepi karena mayoritas murid sudah pada pulang ke rumahnya masing-masing. Menyisakan seseorang yang sedang memperhatikan dari ujung sana."Nyesel gue gak terima ajakan Thalia sama Adel buat pulang bareng." Gerutu Vio "mana hp gue lowbat, malah sopir lagi nganter mamah!" Ucapnya frustasi.
"Halo, darling." Vio terpental kaget, suara itu... Suara yang tidak asing bagi Vio.
"Ju-Juan." Ucapnya terbata-bata.
"Apa kabar?! Owh pasti baik-baik aja kan, darling."
"Pas gak ada lo gue baik-baik aja!! Tapi semenjak ada lo gue gak baik-baik jadinya." Celetuk Vio membuat Juan terkekeh.
Juan berjalan mendekat, membuat Vio melangkahkan mundur.
"Come here!! darling." Ucap Juan mengeluarkan senyum smirknya.
"Jangan macem-macem!! Gue teriak ni!!" Ancam Vio berjalan mundur.
"Silahkan." Balas Juan menantang
"Tol--" belum sempat Vio melanjutkan ucapannya, Juan terlebih dahulu membekap mulut Vio.
"Cup, cup, cup jangan takut darling." Ucap Juan mengelus pipi Vio.
Keringat dingin membasahi pelipis Vio dengan wajah ketakutannya, ia hanya bisa menutup matanya berharap ada seseorang yang menolong dirinya. Please, siapapun tolong gue.
BUGHH
Juan tersungkur dengan sudut bibir yang robek akibat pukulan mentah yang ia terima.
"Angkasa?" Lirih Vio dengan bernapas lega, bersyukur Angkasa datang tepat waktu.
"Ayo pulang." Angkasa menggenggam erat tangan Vio, sedetik kemudian Vio mengikuti langkah Angkasa.
Kali ini lo boleh menang! Batin Juan dengan senyum smirknya.
****
Mereka masih dalam perjalanan pulang, Angkasa tengah membawa motor kesayangannya dengan kecepatan sedang. Membelah jalanan kota Jakarta yang mulai padat saat menjelang sore.Vio melihat pasar malam, ia menepuk-nepuk pundak Angkasa.
"Saaaa, berhenti sebentar." Ucap Vio
"Ngapain si!!"
"Cepet berhenti sebentar!!!!!"
"Ck, iya iya."
Angkasa memberhentikan motornya di pinggir jalan.
Angkasa melepas helm full face miliknya. "Mau ngapain?" Salah satu alisnya terangkat.
"Mampir ke pasar malam bentar, boleh gak?" Tanya Vio dengan memelas.
"Engg-" ucap Angkasa terpotong dengan Ucapan Vio.
"Janji bentar aja, please...." Ucap Vio memohon dengan wajah sok imutnya.
Angkasa berpikir sejenak, sebenarnya Angkasa tidak ingin mengiyakan ajakan Vio tetapi setelah melihat wajah Vio yang menurutnya lucu, ya sudahlah.
Angkasa mendengus kecil, "Huft, iya boleh." Balas Angkasa.
"Horeeee!" Pekik Vio kegirangan, refleks Vio memeluk Angkasa.
Angkasa hampir terjungkal karena Vio tiba-tiba memeluknya, untung Angkasa bisa menahannya jika tidak pasti ia dan Vio akan terjungkal. Angkasa merasakan nyaman saat dipeluk Vio, ia menyunggingkan senyumnya. Shit!! Kenapa jantung gue deg deg kan y? Pokoknya besok gue harus periksa ke dokter!
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa (Proses Penerbitan)
Teen Fiction[Follow sebelum membaca!] Note: part masih lengkap. Angkasa Alexander Brawijaya Ini kisah Angkasa, cowok dingin the most wanted SMA Trisakti dan captain basket yang terkenal dengan ketampanannya, bertemu dengan cewek crewet dan juga ceroboh ia adal...