Part 19

29.2K 2.1K 67
                                    

Hayyy berjumpa lagi
Jangan lupa votmennya and share y^^

Happy reading 👣


Angkasa mengantarkan Vio pulang, setelah hujan reda.

"Makasih y, Saa!" Ucap Vio saat itu turun dari motor Angkasa.

Angkasa mengangguk, "Gue cabut," lantas Angkasa melajukan motornya.

Vio masuk kedalam rumah, ia mendapati dua orang yang sedang mengobrol di ruang keluarga.

Vio membulatkan matanya, "Bang Kai?"

Kai memutar bola matanya malas, "Panggil gue bang Faro kek F-A-R-O, Faro!!" Ucapnya menekan namanya.

"Nama Abang kan Kaifaro Dewa, lahk salahnya gue manggil bang Kai dimana?" Cibir Vio

"Iya dah iya, apakabar adek lucknut??" Cowok itu yang dipanggil Bang Kai itu segera bangkit dari duduknya dan merentangkan tangan lebar-lebar. Tentu saja Vio langsung menghambur kepelukannya dengan senang.

"Bang Kai, papa belum pulang?" Tanya Vio dipelukan abangnya.

"Vio, manggil Abang kamu yang bener! Papa lagi banyak urusan jadinya belum bisa pulang." Bukan Abangnya yang menjawab melainkan mamanya.

Vio membentuk mulutnya seperti huruf 'o. Lalu ia beralih pada abangnya.

"Bang, Vio kangennnnnnn....."

"Basah njer, baju lo."

"Biarin wlekk, masih kangen juga."

Kaifaro Dewa, atau biasa dipanggil Kai oleh Vio tapi jika ada maunya ia memanggil Abangnya dengan panggilan Faro. Kai merupakan kakak Vio yang kuliah di Amsterdam.

"Gue gak kangen gimana dong?" Jawab Kai yang dibalas kerucutan bibir Vio.

Kai terkekeh kecil, ia mengacak-acak rambutnya gemas.

"Yah, ngambek deh. Padahal gue ada banyak oleh-oleh buat lo, kalo gini mah mendingan...."

"Ishh, abangggg! Nyebelin." Rajuk Vio bersedekap dada.

"Ulululu, adek abang manja banget si," ucap Kai menoel hidung Vio. "Ya udah gimana besok kita jalan-jalan? Besok libur, kan? Lanjutnya lagi.

Vio mengangguk antusias, "Tapi abang traktir Vio, yaa."

"Iya bawel." Balas Kai lalu mencubitnya gemas pipi Vio.

"Mama dianggurin nih," dari arah dapur, wanita yang sudah berkepala empat ini keluar membawa minuman dan cemilan.

"Eh mama," ucap Vio nyengir, "Saking kangennya sama abang sih." Lanjutnya lagi

Mama Vio geleng-geleng kepala melihat jawaban Vio.

"Udah-udah ngobrol nya dilanjutin nanti, sekarang Vio ganti baju kamu basah itu. Kamu Faro istirahat, jangan kecapean."

"Siap Mama." Balas Vio dan Kai kompak.

Mama Vio hanya tersenyum melihat anak-anaknya tersebut.

****


Sabtu pagi, Vio yang terbiasa bangun siang saat libur. Ia masih berguling didalam selimut tebal yang menutupi tubuhnya.

Kai yang sudah mandi dengan baju santainya, ia geleng-geleng melihat kelakuan adik gadis satu-satunya tersebut.

"Woy!!" Panggil Kai mengguncangkan tubuh Vio.

"Ck, kebo amat si lo! Anak gadis kok masih molor." Dumelnya sambil menarik selimut Vio.

"Katanya mau jalan sama gue, gimana si lo!"

Angkasa (Proses Penerbitan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang