"sebenarnya, pelaku utama kecelakaan itu adalah..,"
.
."Tunggu, tunggu dulu Tae. Darimana kau tahu semua itu bahkan sebelum kecelakaan itu sendiri terjadi?"
Jingga jelas memampang wajah begitu ingin tahu dan tak habis pikir saat mendengar runtutan penjelasan dari sang suami yang terdengar sedikit tak masuk akal di nalar.
"Mungkin memang sudah saatnya kau mengetahui semua. "
Taehyung sejenak berfikir seraya meyakinkan diri mungkin sudah waktunya menjelaskan tabir yang sebenarnya coba ia tutupi selama ini. Sepasang mata teduhnya menangkap pula jika memang sang istri telah siap untuk mendengarkan, bersamaan tangannya mengelus pipi Jingga yang telah duduk sigap saling menghadap satu sama lain.
"Jingga sayangku, mungkin ini akan sulit untuk kau pahami. Tapi percayalah, jika Tuhan telah menakdirkan kita bersama jauh sebelum kita bertemu"
Ucap Taehyung pelan, seraya mengelus geraian surai panjang Jingga dengan penuh rasa sayang.
"Apa maksudmu"
Jujur saja, Jingga merasa semua yang dikatakan Taehyung saat ini semakin tidak masuk akal. Tapi lebih baik, ia coba mendengarkan dengan tenang.
"Mungkin, manusia lain mengatakan ini adalah sebuah takdir"
Taehyung menggenggam tangan sang istri bersamaan mencurahkan rasa hangat dan pemakluman. Diam-diam masih meyakinkan diri apa memang sudah seharusnya ia buka rahasianya.
"Kau percaya pada kehidupan sebelumnya, kehidupan jauh sebelum kita dilahirkan dimasa kini?"
Sebenarnya Taehyung tidak bermaksud bertanya pada sang istri yang semakin menampilkan wajah bingung, namun dirinya mencoba kembali meneruskan kata-perkata agar mudah dipahami oleh sang pujaan hati.
"Sayang, mungkin aku tidak pernah menceritakan ini sebelumnya. Sebenarnya aku mempunyai sedikit kelebihan yang Tuhan titipkan padaku"
Taehyung berhenti sebentar, mengecup tangan sangat istri yang terasa dingin oleh peluh.
"Sejak dari kecil, aku bisa mengingat dan mengetahui apa yang terjadi di kehidupanku sebelumnya. Awalnya aku sedikit bingung, kenapa potongan-potongan peristiwa yang seperti pernah ku alami sebelumnya, selalu terlintas di fikiranku serta kenapa pula ada sosok wanita asing yang selalu menemuiku. Sungguh, aku sendiri tidak mengerti apa yang terjadi pada diriku pada saat itu. Sampai akhirnya aku bertemu dengan sahabatmu, Kalali saat aku berkunjung ke Universitas di Jepang."
Sumpah demi apapun, Jingga semakin seperti orang bodoh yang sedang terjebak di labirin kehidupan. Merasa asing sekaligus pening mendengar setiap ucapan yang keluar dari birai sang suami.
"Apa hubungan Kalali, aku, dan kehidupanmu? Sungguh, aku semakin tidak mengerti semuanya Tae,"
Taehyung jelas paham jika tidak semudah itu sang istri memahami semua. Dirinya saja butuh bertahun-tahun untuk menyingkap apa yang telah Tuhan takdirkan pada nasibnya.
"Sebenarnya aku sudah mengenal Kalali sebelum aku bertemu denganmu. Sejak saat itu kami sudah dekat, karena memang aku adalah pasiennya. Kalali mengetahui semua rahasiaku, dan sudah berkali-kali meminta agar aku mengatakannya padamu, tapi aku tetap meminta dia untuk merahasiakan semuanya darimu."
Semakin ingin pingsan saja Jingga mencerna semua ucapan Taehyung, seperti ingin menceburkan diri di oase segar untuk sekedar meredam sakit kepala yang begitu luar biasa.
"Semuanya terungkap setelah aku tidak sengaja melihat fotomu di dompet Kalali. Aku penasaran kenapa wanita yang selalu menemuiku dan foto di dompet Kalali terlihat sama dan mempunyai hubungan. Karena itu aku meminta Kalali untuk membantuku melakukan hypnotheraphy agar semua ingatan-ingatanku di masa lalu bisa kembali muncul dan terungkap. Akhirnya aku paham kenapa wajahmu tidak asing di kehidupanku sekarang ini. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Future
خيال (فانتازيا)Pernahkah kau mengalami Dejavu yang berulang kali? Pernahkah juga kau jatuh cinta pada wajah yang hanya kau temui dalam dunia mimpimu saja?