Saat pulang sekolah seperti biasa pulang bareng namun Nana tidak pulang karena harus latihan, kali ini Ara meminta Jeno menemaninya membeli perlengkapan tulis menulis. Namun saat itu juga bunda Jeno menelponnya.
Drrrddd dddrrrddd...
"Siapa tu Jen?" Tanya Ara.
"Bunda, bentar gua angkat dulu." Kata Jeno dan langsung mengangkat teleponnya.
"Kenapa bun?" Tanya Jeno.
"Kamu cepet-cepet pulang, bunda tunggu. Penting soalnya." Jawab bunda.
"Hm... oke deh, ini mau pulang."
"Bunda tunggu, ya."
bip
Dengan rasa sedikit tak mengenakkan pada Ara, Jeno membatalkan untuk mengantarnya dan cepat-cepat pulang ke rumah.
"Duh, sorry deh bunda pengen ngomong penting. Gua gapapa kan balik duluan?"
"Yaelah santai, Jen. Bisa ko sendiri. Lu cepetan gih bunda nungguin loh." Jawab Ara.
Jeno tersenyum dan mengacak pelan kepala Ara. "Iya. Lu hati-hati di jalan kalo ada apa-apa telepon gua atau Nana ya! Dah~"
"Oke Jen. Dah~"
dag dig dug...
"FAK?? KOK?? DAHLAH!!! AMBYARー" Dumel Ara dalam hati.
Mau bagaimana lagi Ara gak bisa maksa karena bundanya Jeno yang ada kepentingan sama dia. Untung belum jalan sampe gerbang sekolah jadi Ara balik lagi saja untuk menemui Nana yang lagi latihan basket walau lama banget nunggunya.
Setelah menunggu 1 jam, dengan keringat di tubuhnya Nana menghampiri Ara yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya di bawah pohon dekat lapangan basket.
"Kenapa ga pulang? Jeno mana?" Tanya Nana tiba-tiba.
"Bunda mau ngomong penting ama Jeno jadi dia buru-buru pulang." Jawab Ara.
"Oh. Terus ga jadi beli alat tulisnya?"
Ara menghela nafas. "Terus gua kesini ngapain? Nunggu dilamar ama lu? ya biar bisa dianterin sama lu bego!"
"Dih, ngomongnya udah lamar-lamar aja nih, tenang Ra lu dilamar ama gua kok mau kapan?" Jawab Nana sembarang.
"Ngarep lu!!!"
"Ya abisnya ngomongnya begitu, sih. Tunggu bentar gua ganti baju dulu."
"Iye, ah!"
ーーーーー
Ketika sampai dirumah Jeno langsung bertemu dengan bundanya kebetulan ada ayahnya juga disana. Mereka berbasa-basi dulu sebentar dan dilanjutkan pembicaraan yang dianggap bunda sangat penting.
"Jadi, kantor bunda sama ayah dipindahkan ke Bandung, bunda sebenernya keberatan cuman mau gimana lagi." Jelas bunda.
"Pindah?" Tanya Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴛᴀᴋ ᴛᴇʀɢᴀᴘᴀɪ ; ᴊᴀᴇᴍɪɴ
Fanfiction𝐻𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑔𝑢𝑒 𝑗𝑎𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑙𝑢? 𝐶𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔𝑙𝑎ℎ 𝑤𝑎𝑗𝑎𝑟. 𝑇𝑎𝑝𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑖𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑎𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎. 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎�...