14

329 77 106
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya
play juga lagunya ˙˚ʚ(´◡')ɞ˚˙
Happy reading 💚💚💚💚

ーーーー

AUTHOR P.O.V

"PFFFTTTー "

"Kenapa?" Tanya Hyunjin memerhatikan Ara kebingungan.

Ara menggelengkan kepalanya, "gak, kamu aja ga parnah cerita sama aku," kata Ara sambil sesekali menyeruput minumannya.

Hyunjin hanya diam saja. Karena suasana menjadi canggung dan Ara merasa bosan, dengan terpaksa ia membuka topik baru menanyakan soal Heejin, karena dia juga kepo.

"Kapan kamu pacaran sama dia? Ya, gedung IPS sama MIPA jauh jadi kadang ga denger gosip anak IPS, sih."

Lelaki itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Gini, sebelum kita jadian aku sempet pacaran sama dia ada kali setengah tahun, putus gara-gara dia ga suka sikap aku mungkin." Jawab Hyunjin sedikit kaku.

"Waduh, lumayan lama juga, ya. Tapi kamu baru cerita ini sekarang. Kamu cepet move on orangnya?" Lagi-lagi Ara menanyakan hubungan Hyunjin dan Heejin yang sudah kandas tersebut, itu sedikit membuat Hyunjin risih.

Sedikit kesal juga ketika lelaki ituーHyunjin, mendengar kalau Heejin menyukai Nana, orang yang dia benci sekarang di sukai oleh mantannya sendiri. Rasa bencinya terhadap Nana mulai menggebu-gebu, seperti angin yang menerjang kobaran api, semakin membesar.

"Gak gitu, kan aku juga ada jeda buat move on terus aku nemuin kamu, Ra. Aku ga separah yang dibayangin kamu." Jawabnya sedikit ketus.

Gadis itu hanya menghela nafas, sudah mulai bosan karena selalu bertengkar dengan sikap Hyunjin yang sangat posesif, arogan, dan egois. Membuatnya muak namun bagaimana lagi, kalau Hyunjin tahu apa yang Ara rasakan ia pasti selalu menanggapinya dengan cara yang salah, jadi dia tidak bisa mengerti sepenuhnya perasaan Ara.

"Kamu gak suka Nana deket sama Heejin? Atau malah makin benci sama Nana?" Siapa lagi yang bicara tentulah ーAra. Sekalipun dia tahu jawabannya pasti mengelak, tapi ia memerhatikan wajah Hyunjin yang tidak dapat dibohongi.

Hyunjin mengalihkan pandangan matanya kelain arah. "Bukan kaya gitu, tapi orangnya kenapa harus Nana? Kan masih banyak cowok lain." Jawab Hyunjin, ucapannya tersebut lagi-lagi membuat Ara tidak bisa lagi tinggal diam, membiarkan Nana dicaci maki.

"Mau Nana atau orang lain, itu juga bukan urusan kamu sama aku juga kan? Lagian Nana juga ga seburuk apa yang kamu pikirin selama ini, dia juga pengen dicintai karena dia juga sama-sama manusia. Kamu ga tau aja penderitaan Nana, makanya kamu seenaknya sama dia." Ara segera pergi setelah mengucapkan kalimat yang membuat Hyunjin terdiam bungkam.

"Ra!!!" Hyunjin mengejar Ara sebelum ia terlalu jauh.

Ara menoleh ke belakang melihat sosok Hyunjin yang makin mendekat.

"Maafin aku." Ucapnya seraya menggenggam tangan Ara.

Gadis itu senyum tipis lalu mengangguk saja. Tak ingin berbicara untuk beberapa saat dengan Hyunjin. Tapi, lelaki itu tahu bahwa Ara masih kesal atas perkataannya tadi. Namun, masih tidak goyah untuk menyingkirkan Nana dari Ara.

ーーーーーーー

Ara
Jen, balik sekolah krumah gue

Jeno🌛
Otw keun raaa
Nana diajak ga?

Ara
Nah itu, gue mau eksekusi dia!!!
Kesel banget jen!!!! 😠

ᴛᴀᴋ ᴛᴇʀɢᴀᴘᴀɪ ; ᴊᴀᴇᴍɪɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang