28

246 46 93
                                    

  hola, vote dan komennya jangan lupa ya
bagi yang sider please atuh tinggal pijit
ikon bintang aja ಥ‿ಥ

   happy reading 

tok tok tok...

Perempuan paruh baya itulah yang membukakan pintu.

Jeno dengan pakaian santainya itu langsung saja tersenyum sambil salim padanya, karena Jeno menepati janjinya untuk menceritakan hal yang menirutnya penting.

"Eh, bunda udah pulang, Ara udah bangun?" Tanya Jeno sambil masuk ke dalam rumah.

Ya, itu bunda Ara yang semalam baru saja sampai di rumah, "iya nih, bunda baru sampe semalem. Ara ada tuh di teras belakang rumah," jawab bunda.

"Oh, iya. Nana ga diajak, Jen?" Tanya bunda sebelum Jeno bergegas pergi ke teras belakang.

"Bentaran juga dia dateng ko, bun. Menantu bunda emang sering kebo orangnya," jawab Jeno sambil bercanda.

Bunda mengernyitkan dahinya bingung, "menantu?"

"Iya!! Kan Ara sama Nana jadian bun, rame banget ceritanya bun, banyak dramanya loh, ehehehe"

"Owalah bunda ngga tau, Jen. Kok bisa tom and jery pacaran ya? Hahaha," ucap bunda sambil terkekeh renyah saat itu juga.

"Ngakak banget bun, tapi masih tetep aja ribut," sekarang Jeno benar-benar seperti ibu-ibu komoplek kalau lagi beli sayuran, selalu saja gibah.

"Bunda!!!" Panggil Nana sambil berjalan menghampiri bunda dan salim padanya.

Jeno menahan tawanya, "ini nih, dateng orangnya."

"Kamu kenapa ga bilang kalau udah resmi sama anak bunda?" Tanya bunda sambil tersenyum.

"Alah siah udah tau, ya gini bun, panjang kalo diceritain mah. Tapi diizinin gak nih kalau sama Nana?"

"Selagi emang udah deket apa sih yang ga bunda izinin? Tapi jangan buat anak bunda patah hati ya!" Kata bunda.

Nana terkekeh senang, "itu mah pasti bunda, gak akan pernah buat nangis Ara"

"Lebay lo!!!" Sambar Jeno meledek.

"Udah-udah, gih samperin Ara kasian kayaknya dia nungguin"

"Iya bun"













Di teras belakang, terlihat Ara sedang mencabuti rumput-rumput yang sudah panjang bersama mboknya, selagi masih pagi hitung-hitung berolah raga dan membantu mbok agar tidak terlalu lelah.

"Anjay rajin ugha nih!" Sahut Jeno sambil memerhatikan Ara dengan Nana yang di sampingnya.

Ara menoleh kebelakang, menyadari kalau kedua sahabatnya sudah datang, "mbok, aku tinggal dulu ya," kata Ara pada mbok yang masih fokus mencabuti rumput.

ᴛᴀᴋ ᴛᴇʀɢᴀᴘᴀɪ ; ᴊᴀᴇᴍɪɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang