Jeno memberikan notebook yang disampulnya tertera nama dari seorang Na Jaemin, Nana laki-laki pencipta kebahagiaan. Sebelumnya sudah direncanakan oleh sang mendiang padanya, jika waktu wafatnya benar terjadi, maka Jeno harus memberikan buku itu pada Ara.
Ara membuka notebook tersebut, isinya masih banyak yang kosong, hingga ditengah buku tersebut ada beberapa barisan kalimat yang menusuk ulu hati ketika dibaca.
Ketika aku terbangun dari tidurku
Aku dapat melihat diriku sendiri
yang sedang menangis...ㅡㅡㅡ
Ini hal yang tidak aku inginkan,
Jika kamu tahu apa yang aku rasakan.
Sekarang, setiap aku menatapmu
Kamu selalu menangis...
Seakan, aku seperti kekhawatiran terbesarmu...
Padahal memang sudah seperti ini takdirnyaMaafkan aku.
ㅡㅡㅡ
Disini aku hanyalah seorang pengecut yang egois
Menciptakan kebahagiaan, tapi aku juga berbohong
Hanya tidak ingin melihatmu menggila dengan tangismu
Menyimpan banyak luka demi sebuah senyuman untukmuㅡㅡㅡ
Jika aku harus menarungi badai
Bolehkah aku meminta pada semesta sekali lagi?
Agar aku bisa memeluk hatimu yang basah
Sekarang aku tepat dibelakangmu
Tersembunyi dibalik cahaya rembulan
Tapi, apa yang harus aku lakukan, jika kamu tidak menyadarinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴛᴀᴋ ᴛᴇʀɢᴀᴘᴀɪ ; ᴊᴀᴇᴍɪɴ
Fanfiction𝐻𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑔𝑢𝑒 𝑗𝑎𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑙𝑢? 𝐶𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔𝑙𝑎ℎ 𝑤𝑎𝑗𝑎𝑟. 𝑇𝑎𝑝𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑖𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑎𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎. 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎�...