ein.brief

539 56 105
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeno memberikan notebook yang disampulnya tertera nama dari seorang Na Jaemin, Nana laki-laki pencipta kebahagiaan. Sebelumnya sudah direncanakan oleh sang mendiang padanya, jika waktu wafatnya benar terjadi, maka Jeno harus memberikan buku itu pada Ara.

Ara membuka notebook tersebut, isinya masih banyak yang kosong, hingga ditengah buku tersebut ada beberapa barisan kalimat yang menusuk ulu hati ketika dibaca.




Ketika aku terbangun dari tidurku
Aku dapat melihat diriku sendiri
yang sedang menangis...

ㅡㅡㅡ

Ini hal yang tidak aku inginkan,
Jika kamu tahu apa yang aku rasakan.
Sekarang, setiap aku menatapmu
Kamu selalu menangis...
Seakan, aku seperti kekhawatiran terbesarmu...
Padahal memang sudah seperti ini takdirnya

Maafkan aku.

ㅡㅡㅡ

Disini aku hanyalah seorang pengecut yang egois
Menciptakan kebahagiaan, tapi aku juga berbohong
Hanya tidak ingin melihatmu menggila dengan tangismu
Menyimpan banyak luka demi sebuah senyuman untukmu

ㅡㅡㅡ

Jika aku harus menarungi badai

Bolehkah aku meminta pada semesta sekali lagi?

Agar aku bisa memeluk hatimu yang basah

Sekarang aku tepat dibelakangmu

Tersembunyi dibalik cahaya rembulan

Tapi, apa yang harus aku lakukan, jika kamu tidak menyadarinya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ᴛᴀᴋ ᴛᴇʀɢᴀᴘᴀɪ ; ᴊᴀᴇᴍɪɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang